Melatih Kemandirian Anak Melalui Kegiatan Outdoor

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Saat usia dini adalah masa strategis untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak. Masa ini disebut juga masa Golden Age yaitu dimana potensi yang dimiliki anak berkembang pesat baik dari perkembangan fisik, motorik, sosial, emosional, kognitif maupun bahasa. Seluruh aspek perkembangan tersebut harus di stimulus agar dapat berkembang secara seimbang.

Terdapat berbagai aspek yang perlu dikembangkan dalam peningkatan kemampuan sosial emosional anak diantaranya adalah kemandirian. Kemandirian anak dapat dibangun melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Sentuhan-sentuhan nyata dari interaksi dengan lingkungan sangat berhubungan dengan emosi, kemauan untuk melakukan dan bertindak sesuai keinginan sendiri.

Anak yang belum bisa mandiri biasanya rentan terhadap rasa kecemasan, ketakutan saat sendirian selalu ditunggu ibunya saat di sekolah dan selalu bergantung pada oranglain. Dalam kehidupan berkeluarga, setiap orang tua tentu mengharapkan anak-anaknya dapat tumbuh menjadi anak-anak yang baik, dapat dibanggakan dan mempunyai karakter atau sifat-sifat yang positif dalam segala hal.

Kebanyakan orang tua akan melakukan segalanya demi membahagiakan anak-anak mereka dengan memberikan segalanya yang mereka inginkan. Namun, ternyata hal ini tidak selalu baik dalam proses mendidik anak. Banyak anak yang dibiasakan hidup dengan kenyamanan dan tidak pernah merasa sulit dalam hidupnya cenderung menjadi manja dan tidak dapat mandiri.

Sebagai orang tua, kita perlu berhati-hati dalam pengasuhan anak pada masa perkembangannya karena setiap didikan kita dapat berpengaruh besar bagi kehidupan sang anak di masa depan. Mengembangkan bakat anak bukanlah hal yang mudah dan bukan pula hal yang sulit. Namun semua harus dilakukan dengan hati hati dan seimbang, karena kesalahan mendidik anak bisa menjadi fatal di masa depannya nanti.

Sebuah penelitian gabungan terbaru mengungkapkan bahwa anak-anak yang berpartisipasi dalam aktivitas fisik di luar ruangan memiliki kesehatan fisik dan sosial yang lebih besar. Temuan tersebut didasarkan dari lebih dari 20 studi yang difokuskan pada kesehatan dan perilaku pada anak-anak yang terlibat dalam berbagai jenis permainan berisiko. Mampu memanjat, melompat, jatuh dan mengeksplorasi secara independen tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik, tetapi membantu untuk meningkatkan interaksi sosial, kreativitas dan ketahanan anak-anak.

Studi lain yang memperkuat juga menemukan fakta bahwa bermain di luar rumah (outdoor), memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Penelitian ini menguji kebiasaan bermain indoor dan outdoor dari 20 anak-anak dan keluarga mereka. Penyediaan lingkungan outdoor sebagai salah satu sarana untuk pembelajaran anak dapat mendukung terciptanya suasana belajar yang natural untuk anak dan memungkinkan anak untuk mengeksplorasi inderanya, badannya dan berbuat sesuatu yang memang diinginkan.

Kejenuhan rutinitas pembelajaran yang hanya terbatas pada empat dinding kelas memunculkan suatu ide dan gagasan baru dalam pendekatan pembelajaran kita yakni melalui kegiatan di luar kelas atau outdoor activity yang memadukan unsur bermain sambil belajar atau andragogi. Anak-anak yang bermain di luar tanpa pengawasan mendapatkan latihan yang lebih baik, mengembangkan kemandirian lebih cepat dan belajar untuk bekerja sama dengan orang lain sebelumnya. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here