SehatFresh.com – Meski dikenal sebagai salah satu negara dengan perkembangan teknologi yang pesat. Namun negeri berjuluk “Matahari Terbit” ini tidak pernah melupakan budaya warisan para leluhur. Dari masa ke masa, Jepang rutin melakukan beragam festival.
Uniknya, festival di sana kadang juga sukses mengundang banyak wisatawan asing untuk datang melihat dan mengikuti festival. Membahas tentang festival di Jepang, salah satu yang sering dibicarakan adalah Kanamara Matsuri. Festival satu ini unik lantaran sejauh mata memandang, para penonton bakal disuguhi sesuatu yang sebenarnya agak tabu.
Penonton akan disuguhi replika atau patung alat kelamin pria. Kesan awalnya mungkin vulgar, namun acara ini memiliki nilai-nilai kebaikan. Seperti apa? Simak ulasannya berikut:
Asal Mula Tradisi Kanamara Matsuri
Tradisi atau kebudayaan ini dipercaya bermula dari cerita rakyat Jepang sekitar abad ke-17. Mulanya diceritakkan tentang adanya seorang iblis jahat yang jatuh cinta pada sosok wanita cantik. Namun, ternyata wanita tersebut sudah memiliki pasangan. Melihat kenyataan itu, sang iblis pun merasa cemburu dan berusaha merebut alat kelamin kekasih perempuan tersebut.
Dikisahkan, si pria pasangan wanita cantik itu telah mengetahui niat buruk dari sang iblis. Pria itu pun meminta untuk dibuatkan replika penis pada seorang pandai besi. Lalu, sang iblis ingin mencuri alat vital sang pria, iblis tersebut menggunakan giginya untuk menggigi penis si lelaki. Namun ternyata yang digigit adalah replika penis yang terbuat dari besi keras. Menyadari hal itu, sang iblis pun buru-buru kabur.
Kanamara Matsuri Diadakan oleh pemeluk agama Shinto
Tujuan khusus dari festival ini adalah sebagai pemujaan terhadap para dewa. acara ini dilakukan oleh para pemeluk agama Shinto di Jepang. Meski kemasannya mungkin terlihat agak tabu, tapi ada maksud lain di balik Kanamara Matsuri, yaitu untuk menggalang dana serta sebagai pengingat akan bahayanya penyakit HIV/AIDS. Acara ini juga bertujuan meminta kesuburan bagi para wanita.
Seperti di ketahui, Jepang merupakan salah satu negara yang menganggap bahwa seks bebas adalah hal yang wajar terjadi di masyarakat. Tak heran jika penyebaran penyakit kelamin makin merajalela di negara itu. Dengan digelarnya festival Kanamara Matsuri, diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan bahaya penyakit yang ditularkan oleh hubungan seks bebas.
Kanamara Matsuri Diadakan Setiap Tahun
Bukan hanya festival kembang api dan tahun baru saja yang rutin dilakukan oleh warga Jepang, Kanamara Matsuri juga merupakan salah satu festival yang diadakan setiap tahunnya. Budaya memperingati sekaligus merayakan kesuburuan para wanita ini sudah dilakukan sejak tahun 1977.
Selain untuk menggalang dana, Kanamara Matsuri juga bertujuan untuk menyadarkan betapa pentingnya alat vital seorang pria. Dalam puncak acara Kanamara Matsuri akan ada parade patung alat vital pria yang dianggap suci oleh beberapa kuil di Kanayama, Jepang. Tradisi salah satu kebudayaan di Jepang ini juga selalu terselenggara dengan meriah dan dihadiri oleh ribuan orang baik warga Jepang maupun turis asing.
Ada Makanan dan Pernak pernik berbentuk Penis
Yang paling unik dari festival ini tentu saja tiap pengunjung yang hadir akan mendapati beragam pernak-pernik dengan bentuk penis selama tradisi dilangsungkan. Mulai dari es lilin hingga lonceng kuil yang memiliki wujud seperti organ vital pria.
Itulah lima fakta tentang budaya Kanamara Matsuri di Jepang. Setelah ditelusuri, ternyata tidak se vulgar yang terlihat. Terlebih, budaya tersebut bukan sebatas mengangung-agungkan alat vital pria, melainkan memiliki latar belakang melestarikan budaya Jepang dan juga tujuan yang baik.