Mengenal Hormon Oksitosin atau Hormon Pendongkrak Hasrat Seksual

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Tubuh manusia memiliki banyak hormon. Salah satunya dikenal sebagai hormon cinta yakni oksitosin. Ya, obat cinta alami ini memainkan peran penting dalam memelihara hubungan dengan pasangan Anda.

Hormon oksitosin berada di dalam hipotolamus pada otak. Hormon tersebut dikeluarkan oleh kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak. Dalam bidang kimia, oksitosin digolongkan sebagai peptida yang mengandung 9 asam amino. Sementara menurut klasifikasi secara biologi, oksitosin merupakan neuropeptida yang bertindak sebagai hormon dan senyawa organik pengirim sinyal di dalam otak.

Penelitian baru-baru ini mulai menyelidiki peran oksitosin dalam berbagai tingkah laku manusia, seperti orgasme, kedekatan sosial dan sikap keibuan. Untuk alasan ini, hormon oksitosin terkadang dianggap sebagai hormon cinta. Dampak oksitosin pada tingkah laku dan respons emosi juga terlihat dalam membangun ketenangan, kepercayaan dan stabilitas psikologi.

Jadi, oksitosin dilepaskan dalam menanggapi pelukan ciuman, belaian dan kadang-kadang sentuhan sederhana. Dalam hubungan seksual, bercinta akan mendorong pelepasan oksitosin yang berperan dalam ereksi dan orgasme. Gerakan rahim yang meningkat dapat membantu sperma menjangkau sel telur.

Terlebih lagi, oksitosin dipercaya memiliki peran dalam orgasme. Hal ini berkaitan dengan kadar oksitosin dan intensitas orgasme itu sendiri. Bahkan, orgasme menghasilkan lonjakan hormon ini lebih dari dua kali tingkat normal, jumlah pijaran untuk menenangkan dan mengikat yang lebih besar.

Selain itu, para peneliti menemukan hormon oksitosin terlihat meningkatkan ketertarikan pria pada pasangannya. Berdasarkan sebuah penelitian, diketahui oksitosin berpengaruh membangkitkan rasa menghargai dan senang saat pria melihat pasangannya. Hal ini berbeda saat pria melihat wanita yang lain. Perasaan senang tersebut seperti meredup.

Sementara itu, oksitosin juga dianggap sebagai obat ajaib yang dapat membantu meningkatkan perasaan positif serta kecakapan sosial. Hormon ini dikabarkan dapat meringankan gangguan kondisi kejiwaan dan tingkah laku, seperti depresi, gangguan stres pascatrauma dan autisme.

Anda bisa mencoba sendiri efek hormon oksitosin. Jika sedang tidak mood, misalnya, cobalah dimulai dengan aktivitas fisik. Mulailah dengan memeluk dan mencium pasangan. Hindari pula orang-orang berpikiran negatif di sekitar Anda. Jangan berpikir aneh jika berjalan dengan bergandengan tangan dengan pasangan. Lakukanlah sesering mungkin.

Tambah lagi, hormon oksitosin juga dinyatakan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi penderita gangguan autisme. Walau demikian, masih sangat sedikit bukti klinis yang menyarankan penggunaan oksitosin sebagai obat yang efektif untuk gangguan kejiwaan.

Efek oksitosin ini pula yang mendorong percobaan klinis untuk menilai dan menentukan hormon oksitosin sebagai terapi pengobatan terhadap gangguan tingkah laku seseorang. Singkatnya, hormon oksitosin dapat memperkuat persahabatan, membangun kepercayaan dan pernikahan kokoh. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here