Mengenal Jenis Posisi Mengejan saat Melahirkan

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Dalam ilmu kebidanan proses melahirkan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu passage (jalan lahir), power (kontraksi), passager (janin dan plasenta), psikologi dan penolong. Faktor-faktor tersebut sangat berperan penting dalam proses persalinan.

Proses persalinan tersebut di dukung oleh hal lain salah satunya yaitu posisi mengejan pada saat melahirkan. Seorang dokter atau bidan pada saat menolong persalinan harus menganjurkan posisi mengejan yang baik dan tepat pada pasien. Berikut ini beberapa jenis posisi mengejan saat melahirkan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Posisi Litotomi

Posisi litotomi yaitu posisi ibu terlentang di tempat tidur bersalin dimana kedua pahanya di tekuk. Kelebihan posisi ini yaitu dokter lebih mudah memantau perkembangan persalinan karena jalan lahir menghadap kedepan, selain itu kepala bayi lebih mudah di pegang dan diarahkan sehingga apabila ada perubahan posisi dokter dapat mengarahkan kepala tersebut pada posisi yang normal. Kekurangan dari posisi ini yaitu terjadinya kesulitan pada ibu untuk mengejan, hal ini dikarenakan berat badan ibu sejajar dengan posisi bayi. Selain itu posisi ini juga mengakibatkan asupan oksigen yang kurang dari si ibu ke janin.

  1. Posisi lateral

Posisi lateral merupakan posisi dimana ibu berbaring miring ke salah satu sisi dengan salah satu kaki di angkat dan kaki satunya diluruskan, posisi ini ibu dianjurkan untuk miring ke kiri agar aliran oksigen ke janin lancar. Kelebihan dari posisi  lateral yaitu ibu lebih menghemat energi dan asupan oksigen dari ibu ke janin melalui plasenta juga lancar. Kelemahan dari posisi ini yaitu dokter akan lebih sulit untuk memonitor posisi kepala janin dan dokter akan mengalami kesulitan untuk melakukan episiotomi pada saat pasien memerlukan tindakan episiotomi.

  1. Posisi jongkok

Pada posisi jenis ini dibutuhkan peran seorang suami untuk membantu proses persalinan yaitu sebagai sandaran yang kuat dibelakang sang istri. Kelebihan dari posisi ini yaitu dapat memanfaatkan bantuan dari gaya gravitasi bumi, sehingga ibu masih bisa mengontrol pada saat mengejan. Kekurangan dari posisi jongkok yaitu dokter atau bidan mengalami kesulitan pada saat memberikan tindakan dan berpeluang terjadinya cedera pada kepala bayi.

  1. Posisi berlutut

Posisi ini digunakan sebagai bentuk perubahan posisi apabila pada saat proses persalinan ibu mengalami kesulitan. Kelebihan dari posisi berlutut yaitu mengurangi rasa sakit saat kontraksi dan meminimalisir terjadinya robekan perineum. Posisi ini mungkin hampir tidak memiliki kekurangan.

  1. Posisi merangkak

Hal pentinng dalam menerapkan posisi jenis ini yaitu menjaga lengan vertikal dengan bahu anda dimana posisi lengan tidak jauh kebelakang atau kedepan serta tidak lebar dari bahu anda. Posisi dapat meringankan rasa sakit ibu saat berkontraksi, mencegah terjadinya tali pusat menumbung, resiko terjadinya robekan perineum sangat kecil dan sangan cocok digunakan apabila bayi berukuran besar.

  1. Posisi setengah duduk

Posisi ini memiliki kelebihan yaitu sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek dan asupan oksigen dari ibu ke janin dapat berlangsung secara maksimal. Kekurangan posisi ini yaitu ibu mudah merasa lelah dan pegal pada punggung.

  1. Posisi berdiri tegak

Pada posisi ini ibu masih memerlukan sandaran di depan atau dibelakang walaupun pada kenyataannya saat akan melahirkan posisi ini masih bisa berubah. (KMY)

Dari penjelasan beberapa jenis posisi mengejan di atas dapat disimpulkan bahwa semua jenis posisi mengejan itu baik dan digunakan sesuai dengan kondisi ibu dan janin pada saat itu. (KMY)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here