Mengenal Laringomalasia pada Anak

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Istilah laringomalasia secara harfiah berarti lunak laring. Kondisi ini merupakan suatu keadaan yang sangat umum terjadi pada bayi dimana tulang rawan bagian atas laring runtuh ke dalam selama infalasi, sehingga dapat menyebabkan obstruksi jalan napas.

Menurut referensi lain menjelaskan bahwa laringomalasia yaitu suatu kondisi adanya kelemahan struktur supraglotik yang mengakibatkan kolaps dan obstruksi napas. Kondisi ini dalam istilah lain disebut dengan laring flaksid. Kelainan ini berupa stridor inspiratoris kronik yang terjadi pada anak. Stindor merupakan suara bernada tinggi yang dapat terdengar ketika anak bernapas dalam.

Laringomalasia pada anak dikelompokan menjadi 3 kategori, diantaranya sebagai berikut :

  1. Laringomalasia ringan

Anak yang mengalami kategori laringomalasia ringan termasuk kategori yang tidak rumit dimana bunyi nafas anak tidak disertai obstruksi jalan udara yang signifikan. Biasanya anak yang mengalami kondisi ini akan sembuh dari stindor pada usia anak sekitar 12 bulan sampai 18 bulan.

  1. Laringomalasia sedang

Kategori laringomalasia tingkat menengah ditandai dengan munculnya gejala berupa napas berisik, muntah atau gumoh, adanya obstruksi jalan udara, anak tidak ingin menyusu, dan sulit untuk menambah berat badan. Meskipun kondisi ini tidak terlalu mengkhawatirkan akan tetapi anda sebagai orangtua harus tetap mewaspadai apabila anak menunjukan gejala atau keluhan yang lebih buruk.

  1. Laringomalasia berat

Anak yang mengalami kelainan laringomalasia berat biasanya akan menunjukan tanda gejala berupa timbulnya warna biru pada kulit, ketika bernapas adanya tarikan dada dan leher, mengalami apnea yang mengancam keselamatannya, anak akan merasakan sesak nafas sehingga membutuhkan bantuan oksigen, memiliki masalah pada jantung dan paru-paru. Pada umumnya dokter akan merekomendasikan pembedahan apabila anak mengalami tanda gejala di atas.

Kondisi tersebut tentunya memerlukan pengawasan yang baik dari orangtua. Penyakit laringomalasia disebabkan oleh beberapa faktor penyebab diantaranya sebagai berikut :

  1. Laringomalasia di duga disebabkan oleh kelainan faktor genetika atau dalam istilah lain disebut kelainan embriologik.
  2. Pada saat anak dalam tahap perkembangan, diduga struktur laring tidak sepenuhnya berkembang sehingga kondisi ini menyebabkan kelemahan dalam pada struktur laring yang berakibat colaps atau runtuh saat bernapas.
  3. Kondisi epiglotis, dimana kondisi ini biasanya dibentuk oleh lengkung brankial ketiga dan keempat. Epiglotis terjadi karena pertumbuhan lengkung ketiga lebih cepat dibandingkan dengan lengkung keempat. Hal ini mengakibatkan epiglotis melengkung ke bagian dalam.
  4. Terdapat sebuah bukti yang menyatakan bahwa laringomalasia disbebkan pada anak yang mengalami down syndrome.
  5. Sebuah penelitian menyatakan bahwa sekitar 63% laringomalasia disebabkan oleh faktor penyakit berupa refluks gastroesofageal. Kondisi ini menyebabkan edema supraglotis dan mengubah resistensi aliran udara yang dapat menimbulkan obstruksi napas.

Apabila anak mengalami kondisi laringomalasia ringan, anda dapat menerapkan beberapa perawatan sederahana berupa mengubah posisi tidur anak dengan cara mengangkat ujung ranjang dengan beberapa inci untuk membiarkan gravitasi membantu menjaga isi perut ke bawah. Sedangkan apabila anak mengalami gejala yang cukup parah sebaiknya anda harus berkonsultasi dan membawa anak tersebut ke dokter mengenai penanganan yang harus dilakukan pada si anak. (KMY)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here