Mengenal Penyakit Malnutrisi Energi Protein

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Malnutrisi energi protein merupakan penyakit yang sering dialami oleh anak-anak atau juga orang lanjut usia. Seperti namanya, malnutrisi energi protein adalah penyakit dimana tubuh kekurangan asupan energi dan protein. Malnutrisi energi juga sering dikenal dengan gizi buruk.

Ada dua jenis malnutrisi energi protein yaitu kwashiokor dan marasmus. Kwashiokor dikenal dengan adanya defisiensi protein yang parah karena tubuh kekurangan makanan yang merupakan sumber dari protein. Sedangkan marasmus adalah kondisi gizi buruk dimana tubuh tidak hanya mengalami defisiensi protein saja, namun diikuti dengan defisiensi karbohidrat, lemak serta nutrisi lainnya.

Secara umum untuk mengetahui seseorang terkena malnutrisi energi protein akan memunculkan gejala berupa badan lemah dan lelah, mengalami diare, rendahnya suhu tubuh, kulit menjadi kering, mudah kesal, adanya perubahan sikap, rambut rontok, napas menjadi lebih lambat serta adanya kekakuan pada kaki dan tangan.

Untuk membedakan gejala kwashiokor dan marasmus, biasanya marasmus memiliki gejala khusus yang tidak dialami pada gizi buruk kwashiokor. Gejala tersebut seperti dehidrasi, adanya penurunan berat badan dan penyusutan lambung. Sedangkan orang yang mengalami kwashiokor justru akan mengalami kenaikan berat badan, tubuh bengkak karena adanya penumpukan cairan dan perut membengkak.

Malnutrisi energi protein ini bisa terjadi karena beberapa faktor meliputi:

  1. Faktor kesehatan. Faktor kesehatan yang dapat menyebabkan malnutrisi energi protein yaitu jika seseorang mengalami gangguan makan, mengonsumsi obat yang berefek pada nutrisi, infeksi HIV, infeksi parasit atau gastrointestinal, fibrosis kistik, gagal ginjal kronis dan penyakit jantung bawaan.
  2. Faktor Sosial. Penyebab malnutrisi energi protein dari faktor sosial yaitu kemiskinan, kekurangan makanan, ketidaktepatan masa penyapihan air susu ibu pada anak, dan perlu bantuan dari orang lain saat makan.

Untuk menentukan apakah seseorang mengalami malnutrisi energi protein bisa datang ke dokter. Dokter akan membantu memeriksa anda dengan melakukan penilaian gizi buruk. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengukur berat badan dan tinggi badan.

Berat badan dan tinggi badan yang telah diukur selanjutnya dicocokkan dengan patokan kurva berat badan dan tinggi badan yang telah dibuah oleh World Health Organization (WHO). Jika hasilnya di bawah -3 SD maka bisa jadi anak tersebut mengalami malnutrisi energi protein. Untuk memastikannya, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan gula darah, zat besi, foto rontgen dan tes mantoux.

Jika anak anda mengalami malnutrisi energi protein saat periksa ke dokter, maka ada baiknya anda menanyakan langsung kepada dokter atau ahli gizi saran asupan makanan yang sebaiknya diberikan pada anak anda agar bisa sembuh dari malnutrisi protein dan juga lakukan pengobatan lanjutan. (DKA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here