SehatFresh.com – Wanita merupakan kaum yang memiliki keunikan tersendiri karena wanita dapat melakukan tiga hal yang tidak bisa dilakukan oleh pria. Tiga hal tersebut diantaranya mengandung, melahirkan dan menyusui. Hal tersebut tentu sebuah anugrah dan kenikmatan tersendiri bagi seorang wanita. Ketiga hal yang dimiliki oleh wanita tentu berkaitan dengan sistem reporduksinya.
Sistem reproduksi pada wanita tentu akan berbeda dengan sistem reproduksi pada pria, hal ini menyebabkan adanya suatu penyakit sistem reproduksi pada wanita akan berbeda pada pria. Salah satu penyakit atau gangguan yang berkaitan dengan sistem reproduksi wanita yaitu sindrom asherman. Apa yang anda ketahui mengenai kondisi tersebut?
Sindrom memiliki arti kumpulan gejala dan Asherman merupakan adhesi atau perlengketan yang terjadi di dalam rahim bagian endometrium. Kondisi ini diakibatkan oleh jaringan parut yang timbul pada saat dilakukannya tindakan pembedahan seperti tindakan dilatasi dan curetase. Kondisi ini tentu cukup serius karena dapat menimbulkan kemandulan atau infertilitas.
Hal ini menjadi salah satu permasalah yang akan berdampak pada kondisi keharmonisan rumah tangga bagi pasangan suami istri. Berikut ini beberapa tanda gejala yang ditunjukan oleh penderita sindrom asherman, antara lain :
- Gangguan menstruasi
Sindrom ini akan menunjukan tanda gejala berupa amenorrhea (tidak haid), dismenorea atau nyeri haid akan tetapi tidak keluarnya darah.
- Nyeri dan kram perut
Seorang yang mengidap sindrom asherman akan menunjukan tanda gejala adanya rasa nyeri atau kram dibagian perut.
- Sulitnya kehamilan
Sindrom asherman akan membuat seseorang yang mengalaminya mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan. Jikalau wanita tersebut bisa hamil maka akan beresiko mengalami plasenta previa dan perdarahan yang secara berlebihan.
Kondisi ini dibedakan menjadi 3 kategori berdasarkan tingkat keparahannya meliputi tingkat ringan terjadi perlengkapan rongga rahim kurang dari sepertiga dan normalnya siklus menstruasi. Tingkat sedang perlengkatan terjadi pada sepertida atau dua pertiga rongga rahim dan penderita mengalami hipomenorea. Sedangkan tingkat berat seseorang akan mengalami > dua pertiha rongga rahim dan mengalami amenorea.
Seseorang yang mengalami sindrom asherman tingkat sedang dan berat akan beresiko mengalami infertilitas (mandul). Selain disebabkan oleh dilatasi dan curetasi kondisi sindrom asherman dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti jaringan parut pasca SC, infeksi organ reproduksi, TBD, endometriosis, radioterapi dan pasca operasi miom atau polip.
Apabila anda mengalami tanda gejala yang ditimbulkan oleh sindrom asherman segera memeriksakan diri untuk berkonsultasi dan mendapatkan penanganan yang tepat, terutama bagi anda yang berencana memiliki keturunan. Untuk mendiagnosis kondisi ini pada umumnya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti tes darah, tes hormon, USG transvaginal, histeroskopi, histerosonografi dan histerosalpingogram.
Penanganan kondisi sindrom asherman biasanya dilakukan pengangkatan rahim bagi seseorang yang mengalami kondisi ini disertai rasa nyeri. Akan tetapi bagi yang tidak menunjukan rasa nyeri sebaiknya tidak dilakukan tindakan ini. Bagi penderita yang mengalami sindrom asherman disertai rasa nyeri akan tetapi masih ingin tetap memiliki keturunan maka biasanya doketr akan melakukan tindakan histeroskopi. (KMY)