SehatFresh.com – Rotavirus di kalangan masyarakat Indonesia tampak belum terkenal jika dilihat dari namanya. Namun, fakta tentang rotavirus ternyata adalah penyebab utama gastroenteritis (penyakit lambung) yang diderita pada anak-anak atau sering disebut dengan penyakit diare. Insiden diare yang disebabkan rotavirus di Indonesia terjadi sepanjang tahun dengan jumlah kematian mencapai sekitar 10.088 anak per tahun.
Insiden diare pada semua kelompok umur adalah 2,5 %, sedangkan pada kelompok balita adalah 10,2%. Insiden diare tertinggi terjadi pada balita yaitu pada umur 12-23 bulan yaitu 7,6%. Berbagai studi di Indonesia menunjukkan bahwa anak berusia kurang dari 3 bulan sedikit kemungkinan akan menderita diare yang disebabkan oleh rotavirus. Kelompok umur yang paling banyak menderita diare akibat rotavirus adalah usia 12-24 bulan.
Bagaimana cara penularannya?
Cara penularan dari rotavirus yakni melalui muntah atau tinja dari orang yang terinfeksi. Terdapat tiga hal yang harus dihindari yakni kontak orang ke orang, misalnya menyentuh seseorang yang sakit dan mempunyai virus ini pada tangannya, benda yang tercemar dan makanan dan minuman yang tercemar. Selain itu, virus ini juga dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.
Apa sajakah gejala-gejala anak terinfeksi rotavirus?
Gejala-gejala yang timbul jika seorang anak terinfeksi rotavirus yakni diare berair, muntah, dan demam. Dalam kasus tertentu, dapat terjadi dehidrasi parah dan (jarangnya) kematian. Bayi tertentu (terutama di bawah usia 3 bulan) yang menderita infeksi rotavirus mungkin tidak memperlihatkan gejala. Gejala biasanya timbul antara 1 sampai 3 hari (umumnya 2 hari) setelah terekspos pada virus ini. Kebanyakan orang sehat yang terinfeksi oleh rotavirus menderita penyakit selama 4 sampai 6 hari dan sembuh sepenuhnya. Infeksi rotavirus lebih umum terjadi pada musim dingin.
Setelah mengetahui bahaya dari rotavirus, ada baiknya kita mengetahui cara pencegahannya agar anak-anak tidak terinfeksi. Berikut ini adalah cara mencegah terinfeksi rotavirus pada anak:
- Pemberian vaksin rotavirus
Tujuan pemberian vaksin rotavirus adalah untuk memberikan tingkat perlindungan yang sama dengan perlindungan dari infeksi alami. Infeksi alamiah tidak memberikan kekebalan seumur hidup terhadap infeksi rotavirus dan penyakitnya ringan, tetapi mencegah timbulnya infeksi rotavirus yang berat berikutnya.
Tantangan dalam Program Vaksinasi Rotavirus di Indonesia. sebagaimana negara berkembang lainnya, menghadapi berbagai tantangan dalam introduksi vaksin rotavirus dalam program imunisasi nasional. Selain itu kendala yang dialami oleh Indonesia adalah kurangnya data mengenai beban penyakit termasuk estimasi kematian dan angka rawat inap penyakit yang disebabkan oleh rotavirus serta harga dari vaksin rotavirus itu sendiri.
- Meningkatkan personal hygiene anak
Seperti yang kita ketahui bahwa penularan rotavirus dapat ditularkan melalui kotoran dan bersin dari seseorang yang menderita diare rotavirus. Karena anak-anak usia balita tidak dapat menjaga kebersihannya dengan mandiri, tugas orang tua adalah mengarahkan dan menjaga kebersihannya. Mencuci tangan dengan sabun terutama setelah dari toilet atau setelah buang air besar, juga setelah membantu membersihkan anak sehabis buang air besar atau setelah mengganti popok.
- Memberikan ASI
Kelompok anak yang sering menderita diare yakni pada usia 12-24 bulan seperti yang dijelaskan di atas. Kemungkinan masih diberikan ASI oleh ibunya. Menyusui adalah hal yang sangat penting, terutama di tempat-tempat dengan tingkat kebersihan yang buruk. ASI dapat membantu mengurangi frekuensi dan durasi infeksi. (SPT)