Mengenal Sensory Play Bagi Anak dan Balita

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Masa balita atau anak merupakan masa dimana waktu yang tepat untuk mengasah indra dan melatih otot-otot anak, karena di usia balita anak sedang mengalami masa perkembangan yang sangat baik. Sebagai orangtua anda dapat membantu merangsang pertumbuhan dan perkembangan sang anak dengan melalui beberapa permainan sederhana.

Pada saat ini sensory play merupakan salah satu metode yang sedang berkembang dan hits di kalangan masyarakat. Akan tetapi pada kenyataannya ada sebagian orangtua yang belum memahami dan mengetahui yang dimaksud dengan sensory play dan manfaat yang dirasakan dari sensory play. Apakah anda sudah mengetahuinya?

Sensory play merupakan suatu istilaj yang berasal dari kata sense yang artinya 5 panca indra, dan kata play yang artinya bermain. 5 panca indra tersebut yaitu indra penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran, indra peraba dan indra pengecap atau perasa. Biasanya 5 panca indra tersebut disertai dengan pergerakan dari otot dan sendi yang disertai dengan keseimbangan (telinga bagian dalam). Sensory play didefinisikan sebagai suatu permainan yang bertujuan untuk mendorong anak-anak menggunakan salah satu indra atau lebih.

Perkembangan pada anak tidak dipengaruhi oleh faktor keturunan dapat dipengaruhi juga oleh rangsangan yang diberikan disekelilingnya. Pada saat stimulus masuk ke dalam otak anak, kemudian sistem syaraf akan merespon dengan memproses suatu sensati yang mendorong indra untuk bergerak. Semakin banyak stimulus yang diberikan maka akan semakin banyak pula pengalaman yang akan diperoleh oleh sang anak.

Dalam buku sensory play seorang ahli yang bernama Sue Gasgoyne menyatakan bahwa suatu pengalaman sensory yang dimiliki anak saat ini sangatlah terbatas, contohnya indra pendengaran dan indra penglihatan yang di dapatkan melalui televisi atau bermain gadget dan itupun hanya bersifat pasif karena anak hanya di-entertain oleh layar dan hanya bergerak dibagian jempol dan telunjuknya saja yang dirangsang semakin lincah dalam bermain games.

Sesungguhnya otak manusia paling berkembang pesat di tahun awal kehidupan sekitar 0-2 tahun dan menurut piaget. Pada usia tersebut perkembangan kognitif anak bersifat sensory dengan porsi yang besar. Hal tersebut dalam artian bahwa anak-anak pada tahap tersebut perkembangannya mirip dengan mesin sensori yang dapat menerima stimulus atau rangsangan yang ada di lingkungannya.

Apabila pada tahap pertama berjalan dengan baik maka akan berlanjut kepada tahap berikutnya dengan mengkombinasikan stimulus sensory yang di dapatkan anak dengan pembentukan resepsi, logika dan hubungan sebab-akibat.

Banyak anak yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan bukan disebabkan oleh faktor keturunan. Akan tetapi gangguan tersebut dapat terjadi karena kelalaian orangtua yang kurang memperhatikan atau malas untuk memberikan stimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan sang anak.

Untuk itu sebagai orangtua harus telaten dan terus-terusan memberikan rangsangan kepada sang anak untuk meminimalisir berbagai hambatan mengenai pertumbuhan dan perkembangan sang anak. Lalu bagaimana cara orangtua memberikan dan menerapkan sensory play dalam aktivitas bermain anak? Anda dapat menerapkan sensory play dengan cara bermain busa shampo pada saat anak bermain air, bermain spageti pelangi, es balok dan lain sebagainya. (KMY)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here