Mengontrol Buang Air Kecil Saat Hamil

SehatFresh.com – Sering buang air kecil merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini disebabkan pertumbuhan janin menempatkan tekanan pada kandung kemih. Penyebab lainnya juga bisa disebabkan kecenderungan ibu hamil yang minum terlalu banyak air. Hal ini mengakibatkan ginjal memproduksi air seni lebih banyak.

Dalam istilah medis, sering buang air kecil disebut inkontinensia (tidak dapat menahan hasrat buang air kecil). Pada wanita hamil, kondisi ini terjadi karena adanya penekanan pada kandung kemih sehingga membuat urin yang tersimpan menjadi sedikit dan kandung kemih menjadi kesulitan dalam menahan atau menghentikan aliran urin tersebut, sehingga dorongan untuk buang air kecil menjadi lebih sering. Semakin besar kehamilan, rahim akan semakin menekan kandung kemih. Hal ini juga membuat kapasitas kandung kemih ikut berubah.

Sering buang air kecil pada wanita hamil mungkin berlangsung selama kehamilan terutama pada trimester I dan III kehamilan. Pada trimester I kehamilan, terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan semua sistem di dalam tubuh juga ikut berubah. Jumlah darah yang dipompakan jantung ke ginjal cenderung, hingga 50 persen dari keadaan semula. Akibatnya, produksi urin juga jadi lebih banyak hingga 25 persen. Sedangkan pada trimester III, janin semakin besar, penekanan rahim pada kandung kemih pun menjadi semakin besar pula. Akibatnya, ibu akan semakin sering ingin buang air kecil.

Frekuensi buang air kecil yang terlalu sering membuat banyak ibu hamil yang terpaksa menahan buang air kecil. Walaupun mungkin merepotkan, Anda tidak dianjurkan untuk menahan buang air kecil. Menahan buang air kecil dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi siapa pun termasuk ibu hamil. Urin yang ditampung terlalu lama membuat kuman-kuman pada saluran kemih berkembang biak dan menyebar ke arah kandung kemih, bahkan hingga ke ginjal dan berpotensi menjadi infeksi kandung kemih atau infeksi ginjal. Selain itu, menunda buang air kecil bisa membentuk batu pada saluran kemih. Urin mengandung zat mineral yang apabila tidak dikeluarkan berpotensi menjadi endapan yang keras yang akhirnya membentuk seperti batu. Dengan membuang air seni, risiko tersebut dapat diperkecil karena urin akan membilas saluran kemih, termasuk kuman-kuman yang ada di dalamnya.

Untuk mengatasi masalah sering buang air kecil ini, ibu dapat melakukan beberapa hal berikut :

  • Perbanyak minum pada pada siang hari, dan kurangi pada malam hari. Ibu tidak dianjurkan untuk mengurangi minum air putih, karena asupan cairan yang cukup sangat penting bagi ibu hamil.
  • Kurangi konsumsi cairan yang memicu terbentuknya air kemih, seperti kopi, teh, soda.
  • Tuntaskan pengosongan kandung kemih setiap kali buang air kecil.
  • Lakukan aktifitas fisik sesuai kondisi. Aktifitas fisik yang dilakukan sebaiknya dikonsultasikan dahulu dengan dokter sesuai dengan usia kandungan dan kondisi kesehatan ibu.

Ibu hamil juga lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih. Jika buang air kecil lebih sering disertai rasa sakit atau mungkin demam, hal tersebut bisa jadi mengindikasikan Anda memiliki infeksi. Jika itu terjadi, segera pergi ke dokter agar ibu mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Sumber gambar : segiempat.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here