SehatFresh.com – Mungkin polusi udara adalah hal yang biasa dalam kehidupan. Padahal, bila dibiarkan terus menerus polusi udara tentu akan membahayakan kesehatan, terlebih untuk ibu hamil. Cukup banyak jenis gangguan kehamilan yang bisa diakibatkan oleh polusi udara dan gangguan tersebut tentu akan memberi efek buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
Tracey Woodruff, Ph.D., seorang ilmuwan kesehatan reproduksi bagian kesehatan ibu dan bayi di University of California, San Francisco Medical Center, menyebutkan bahwa terdapat hubungan paparan polusi udara pada ibu hamil dengan berat bayi lahir rendah. Para peneliti menemukan, setiap kenaikan 10 mikrogram partikel polusi per m³ udara yang terhirup oleh ibu hamil dapat menurunkan berat lahir janin sebesar 8,9 gram.
Berat bayi lahir rendah merupakan faktor risiko yang diketahui dapat menyebabkan gangguan jantung dan pernapasan serta memperlambat tumbuh-kembang bayi di masa depan. Akibat yang paling buruk adalah bayi meninggal di kandungan. Pasalnya, partikel polusi begitu halus sehingga akan sulit untuk dikeluarkan. Bila partikel beracun tersebut terus terakumulasi, maka akan menjadi berbahaya karena memengaruhi organ dalam ibu dan bayi.
Dampak buruk lainnya yang bisa disebabkan oleh polusi udara adalah bisa menyebabkan penyakit asma. Salah satu penyebab utama penyakit asma adalah polusi udara. Polusi udara membuat peluang terkena penyakit ini menjadi besar, khususnya untuk para ibu yang memang sudah memiliki riwayat penyakit asma sebelum hamil. Asma bisa kambuh karena polusi udara yang terhirup secara terus menerus.
Bukan hanya polusi udara yang ada di luar ruangan saja, polusi udara di dalam ruangan juga bisa berbahaya untuk wanita hamil. Studi telah mengungkap bahwa polusi udara dalam ruangan bisa menyebabkan kelahiran prematur pada wanita hamil. Sebagian besar orang mungkin menganggap bahwa yang berbahaya hanya polusi yang ada di luar ruangan berupa asap pabrik, asap kendaraan bermotor, kabut, dan lainnya. Padahal, polusi yang ada dalam ruangan juga membahayakan. Pasalnya, udara dalam ruangan juga bisa lebih kotor daripada udara yang ada di luar.
Kualitas udara dalam ruangan bisa tercemar oleh debu atau zat kimia dari pewangi ruangan, AC, dan sebagainya. Benda-benda seperti furnitur baru, cat baru, dan lainnya juga bisa mengandung zat kimia yang menyebabkan polusi. Berdasarkan penelitian terbaru, wanita yang hidup di rumah dengan kadar karbonmonoksida tinggi dalam ruangan lebih berisiko terhadap kelahiran prematur 10-25 persen. Hal ini terutama berlaku pada wanita yang sering menghirup udara berpolusi pada trimester pertama kehamilannya.
Untuk meminimalkan efek buruk polusi bagi kehamilan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh ibu hamil, yaitu:
- Mengenakan masker ketika bepergian keluar rumah
- Menjauhi asap rokok dan tidak merokok dalam rumah.
- Meletakkan tanaman dalam rumah.
- Hindari penggunaan semprotan seperti pewangi ruangan, penyemprot serangga, pembersih karpet dan lainnya secara berlebihan.
- Buka jendela secara teratur agar ventilasi ruangan tetap baik.
- Tidak menggunakan pembersih yang mengandung pewangi buatan berlebihan.
Sumber gambar : www.kehamilanku.web.id