SehatFresh.com – Ada lebih dari 4000 bahan kimia yang terdapat dalam asap rokok. Sekitar 250 bahan kimia tersebut telah diketahui menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan dan lebih dari 50 bahan kimia itu berpotensi menyebabkan kanker. Tidak hanya membahayakan pelakunya, tapi juga efek bahaya rokok tersebut berimbas pula pada orang sekitar yang menghirup asapnya.
Secara umum, diperkirakan sepertiga orang dewasa terpapar secara reguler terhadap asap rokok orang lain. Paparan terhadap asap rokok orang lain ini telah menyebabkan sekitar 600.000 kematian dini setiap tahunnya di seluruh dunia. Sayangnya, meski banyak orang yang mulai sadar akan bahaya rokok, makin banyak juga perokok baru yang muncul terutama para remaja yang awalnya mungkin hanya sekedar coba-coba tapi akhirnya ketagihan juga.
Sudah tahu berbahaya tetapi masih saja dilakukan. Kalimat tersebut sepertinya sangat cocok untuk menggambarkan sikap dari orang-orang yang sudah terlanjur kecanduan rokok. Para peneliti dari NHS Smokefree dalam studinya mengungkapkan bahwa sebanyak 53 persen perokok cenderung meremehkan risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit yang timbul akibat kebiasaan merokok. Bahkan, sebanyak 58 persen perokok juga cenderung meremehkan risiko kematian dini yang disebabkan rokok.
Remaja yang menjadi perokok pasif di lingkungan rumahnya, telah diteliti cenderung memiliki keinginan untuk mulai merokok dua kali lipat lebih besar dibanding remaja lain yang tidak menjadi perokok pasif. Remaja yang merokok lebih berisiko mati muda karena penyakit jantung meskipun mereka berhenti ketika beranjak dewasa. Namun, risiko kematian dini lebih tinggi pada orang yang mulai merokok pada usia remaja dan meneruskan kebiasaan merokok tersebut hingga dewasa. Risiko mereka dua kali lebih besar dibandingkan orang yang tidak merokok.
Risiko kematian dini meningkat jika Anda merokok sejak remaja hingga dewasa. Hal ini menempatkan Anda pada risiko kematian dini paling tinggi dibandingkan dengan orang yang hanya merokok pada usia remaja saja. Penelitian ini dilakukan pada 28.000 pria, dengan 10.000 orang di antaranya mengaku telah merokok sejak usia remaja.
Hasilnya, orang yang sudah merokok sejak muda memiliki risiko kematian dua kali lebih besar dibanding orang yang tidak merokok. Sementara orang yang merokok pada usia remaja kemudian berhenti memiliki risiko 29 persen lebih rendah. Bagi orang yang mau berhenti merokok, risiko kematian mereka turun dengan drastis.
Meskipun masih lebih besar daripada orang yang tidak merokok, namun setidaknya risiko bisa ditekan ke tingkat yang lebih rendah. Orang tua mempunyai peran besar dalam proses pencegahan merokok pada remaja. Jika Anda orang tua perokok, hal yang paling baik untuk dilakukan adalah dengan berhenti merokok. Beritahu anak Anda betapa sulitnya untuk berhenti merokok serta bagaimana bahayanya, dan akan sangat baik untuk tidak pernah memulainya.