SehatFresh.com – Istilah time out tidak hanya dikenal dalam dunia olahraga. Time out juga digunakan untuk merujuk suatu teknik dalam mendisiplinkan anak. Seperti apakah teknik tersebut?
- Berikan peringatan terlebih dahulu
Menarik anak langsung ke sudut diamnya ketika mereka bertingkah laku buruk bukanlah hal yang tepat. Hal ini karena sering anak-anak sendiri belum paham bahwa yang mereka lakukan itu salah. Bila ini terjadi, anak-anak pasti akan semakin marah dan merasa diperlakukan tidak adil. Anda bisa menentukan bentuk peringatan. Ketika anak berlompat-lompatan di kasur dan menginjak tangan adiknya yang masih bayi, Anda bisa memberinya warning segera setelah perbuatan pertama dilakukan. Misalnya, “Mas, tolong segera turun, kasihan adik nanti kena tangannya”.
- Pastikan anak mendengarkan
Mungkin, Anda pernah memberikan peringatan pada anak secara sambil lalu atau hanya berteriak dari tempat berdiri atau duduk, sedangkan anak-anak sibuk dengan diri mereka sendiri di ruangan yang lain. Suara Anda mungkin sekali tidak akan pernah bisa terdengar oleh mereka yang asyik dengan pergulatan mereka sendiri. Belum lagi bila sudah pecah tangis salah satu atau lebih dari mereka. Cara yang lebih efektif adalah datangi anak Kemudian rendahkan diri Anda setinggi anak. Bicaralah dengan tenang dan pastikan bahwa anak Anda memperhatikan Anda. Menyentuh bahu atau mendudukkannya di pangkuan juga bisa membantu mendapatkan perhatian mereka.
- Tempatkan di sudut yang bisa dipantau
Bila perbuatan anak tersebut dilakukan berulang-ulang, maka Anda bisa mulai teknik time out secara real. Namun, kesalahan yang sering terjadi adalah orangtua mengunci atau mengurung anak di kamar atau bahkan di kamar mandi. Ini tidak akan efektif, anak-anak akan merasa takut dan diperlakukan dengan kejam oleh Anda atau bahkan mereka bisa mencari jalan untuk kabur melalui jendela. Jadi, tempatkan di area yang lapang dan bebas benda-benda yang dapat mencelakakan anak. Pilih ruangan yang bisa Anda pantau dari tempat Anda atau minimal anak tahu bahwa Anda memperhatikan mereka.
- Ajak anak berbicara setelah time out selesai
Setelah anak selesai menjalankan time out, jangan biarkan mereka terus-terusan menangis atau duduk di kursi tersebut. Hampiri anak dan segera tanyakan pada anak apa saja kesalahannya. Minta anak untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Maafkan, beri pelukan dan lupakan.
- Satu menit untuk setiap satu tahun umur anak
Time out efektif mulai bisa diberlakukan setelah anak berusia dua tahun ketika mereka sudah mulai paham dengan larangan atau peringatan. Patokannya adalah satu menit untuk satu tahun usia anak. Maka, misalnya putera Anda berusia 3 tahun, maka time out-nya 3 menit. Jika usianya 4 tahun, maka berjumlah 4 menit dan begitu selanjutnya. (SBA)