SehatFresh.com – Operasi pengangkatan rahim (histerektomi) kerap menimbulkan berbagai efek samping ringan, seperti nyeri panggul dan di sekitar vagina hingga vagina yang terasa kering. Tak heran banyak wanita yang bertanya-tanya, apakah prosedur ini akan mempengaruhi kehidupan seks mereka bersama pasangan. Lantas, seperti apa sebenarnya perubahan gairah seks setelah operasi pengkatan rahim?
Ketakutan seks setelah pengangkatan rahim sangat umum terjadi. Hanya saja, besar-kecil dampak efek samping perubahan gairah seks setelah angkat rahim akan tergantung dari jenis histerektomi yang dijalani.
Pengangkatan rahim sesungguhnya tidak mengganggu fungsi seksual karena hubungan seksual tak terkait dengan rahim. Hubungan seksual berlangsung di dalam vagina, yang tidak banyak dipengaruhi oleh pengangkatan rahim, sehingga tidak menimbulkan akibat buruk apa pun dalam kaitannya dengan fungsi seksual.
Dengan kata lain, pengangkatan rahim tidak berhubungan dengan libido, terlebih setelah pengangkatan rahim akan dilakukan berbagai tindakan untuk menggantikan kekurangan hormon yang mungkin terjadi. Selain itu, bagian vagina Anda masih ada sehingga ketika berhubungan intim masih dapat dilakukan penetrasi secara nyaman.
Namun, hal itu berbeda bila indung telur juga diangkat, apalagi kalau keduanya. Jika Anda menjalani histerektomi lengkap (ovarium dan uterus diangkat), kemungkinan besar prosedur ini akan mengubah hasrat seksual Anda. Sebab, ovarium bertugas memproduksi hormon testosteron dan estrogen yang penting dalam berhubungan dan berkaitan dengan gairah seksual.
Kadar estrogen yang menurun menyebabkan vagina kering dan jaringan dalam vagina menipis yang membuat seks terasa menyakitkan. Rasa sakit tidak hanya akan dialami oleh Anda, tetapi juga oleh pasangan Anda.
Selain itu, gangguan hubungan seksual, memang bisa saja terjadi, tapi hanya pada kasus tertentu yakni histeroktomi radikal karena kanker stadium awal. Pada kasus itu, rahim, sekitar 2 cm dari vagina bagian atas serta jaringan lunak di sekitar leher rahim akan dihapus. Ini membuat lubang vagina menjadi lebih pendek.
Jadi, seorang wanita yang rahimnya telah diangkat tetap masih dapat mempertahankan aktivitas seksualnya seperti biasa. Alasan yang membuat Anda malas berhubungan seks setelah pengangkatan rahim sebenarnya hanya dapat dijawab oleh Anda sendiri. Hal ini tentu diperlukan komunikasi yang baik dan terbuka. Anda berdua juga dapat meminta pertolongan konselor rumah tangga untuk mengevaluasi masalah seksual Anda.
Pada pasien usia lanjut atau 60 tahun ke atas, perlu diperhatikan juga peningkatan risiko komplikasi ketika menjalani histerektomi, meskipun angka kejadiannya sedikit sekitar 5%.
Mengenai aktivitas fisik, pemulihan pascaoperasi pengangkatan rahim biasanya dua minggu, hampir sama seperti operasi caesar. Jadi, bila ingin berolah raga atau beraktivitas berat, dua sampai tiga bulan setelahnya baru bisa dilakukan. (SBA)