Orang yang Berisiko Terserang Emfisema

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Penyakit emfisema dialami oleh orang yang telah merokok dalam jangka waktu yang lama. Itu sebabnya, penyakit ini biasanya baru berhasil didiagnosis atau ditemui pada usia paruh baya atau usia lanjut. Tidak hanya lelaki, perempuan juga berpotensi memiliki penyakit ini.

Para perokok meningkatkan risiko mereka untuk terkena emfisema sebanyak 13 kali lebih besar. Orang-orang yang terkena paparan asap rokok, alias perokok pasif juga berisiko terkena penyakit ini. Selain asap rokok, polusi udara dan paparan bahan kimia lain yang mungkin saja didapat dari lingkungan kerja juga menyebabkan seseorang berisiko terkena penyakit ini. Salah satu contohnya yaitu para pekerja pabrik tertentu.

Terdapat faktor risiko lain, selain kualitas udara yang menyebabkan seseorang berisiko terhadap penyakit ini. Penelitian menunjukkan bahwa ras Kaukasia lebih sering menderita emfisema dibandingkan dengan ras lain. Faktor genetik juga diketahui menyebabkan emfisema pada orang-orang dengan usia yang lebih muda. Namun, ini adalah kasus yang jarang terjadi.

Anak-anak yang secara rutin terpapar asap tembakau di rumah sejak kecil, berisiko memiliki penyakit emfisema saat dewasa. Penelitian yang telah dilakukan mengungkapkan fakta bahwa anak-anak yang terbiasa terkena paparan asap rokok di rumah, akan berisiko terkena penyakit emfisema. Paparan asap rokok ini tidak sepenuhnya hilang dari paru-paru anak. Ketika dewasa, paparan asap rokok ini merupakan cikal bakal penyakit emfisema.

Orang-orang yang hidup bertahun-tahun dekat jalan raya, kemungkinan menderita emfisema dan gangguan paru-paru lebih besar daripada mereka yang hidup didaerah yang jalannya tidak terlalu ramai. Penemuan ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan polusi udara bisa mempertajam gejala-gejala pada penderita penyakit paru-paru, seperti asma dan penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit paru-paru serius yang termasuk emfisema dan bronchitis kronis.

Polusi juga berpotensi mengakibatkan perubahan fisiologis pada manusia, seperti melemahkan fungsi paruparu dan memengaruhi tekanan darah. Sebuah studi terbaru menguatkan fakta tersebut. Polusi udara terbukti dapat memperburuk gejala pada orang dengan penyakit paru-paru seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), yaitu sekelompok kondisi paru-paru yang rusak parah termasuk di dalamnya penyakit emfisema dan bronkitis kronis.

Dalam riset terbaru ini para peneliti menemukan bukti bahwa di antara hampir 53.000 orang berusia dewasa yang dipantau selama 35 tahun yang diperkirakan memiliki paparan polusi udara di jalan raya lebih banyak, ternyata risiko untuk mengidap PPOK lebih besar dibandingkan dengan orang dengan paparan yang sedikit.

Temuan saat ini meningkatkan kemungkinan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara di jalan raya berkontribusi terhadap risiko menderita PPOK pada beberapa orang, khususnya yang rentan oleh kondisi kesehatan tertentu seperti asma. Seseorang harus sadar bahwa paparan berat untuk polusi jalan raya telah lama dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here