Panduan Evaluasi Klinis pada Pasien Dewasa yang Terkena COVID-19

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Warga negara Indonesia yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19) dan kini menjalani perawatan semakin bertambah. Kewaspaan menjadi hal yang penting dalam mencegah dan mengobati jika terinfeksi. Apa saja gejalanya dan bagaimana pencegahannya? Simak panduan evaluasi klinis pada pasien terkena virus corona berikut!

Pertimbangkan infeksi Covid-19 pada pasien dengan tanda gejala klinis berikut:

  • Demam pada >75% kasus rawat inap tetapi hampir 50% tidak demam saat masuk RS.
  • Batuk 60-80 % (Batuk kering atau produktif).
  • Sesak napas 20-40% kasus.
  • Gejala infeksi pernapasan atas (radang tenggorokan, rinore/ beringus meler) pada <15% kasus.
  • Gejala pencernaan (diare) < 10% kasus.
  • Perjalanan ke daerah yang paparan risiko tinggi.

Pemerintah Indonesia  juga melakukan respons lebih cepat terhadap kasus yang dicurigai atau suspect Covid-19 dengan menyediakan atau siagakan laboratorium selain Badan Litbangkes Kemkes yang berlokasi di Salemba, Jakarta. Laboratorium ini disiapkan dengan kemampuan melakukan pemeriksaan spesimen dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi positif atau negatif Covid-19.

Pemeriksaan laboratorium dan biomarker dengan metode berikut :

  • Median leukosit /sel darah putih 4.7 dengan leukopenia pada 30-45% kasus (leukositosis <5%).
  • Limfopenia pada 33-85% kasus.
  • Trombosit rata-rata normal, tetapi sedikit menurun pada 35% kasus.
  • Fungsi hati AST / ALT meningkat 4-22% kasus.
  • CRP meningkat 61-86% kasus, LDH meningkat 27-75% kasus.
  • Prokalsitonin (PCT) :> 0,5 dalam 5,5% Secara keseluruhan (14% jika parah, 24% jika ICU).

 Pemeriksaan Mikrobiologi

  • Periksa cepat flu / RSV, RVP
  • Pertimbangkan kultur darah, kultur sputum
  • Petunjuk Covid-19 tidak adanya patogen lain
  • Tingkat koinfeksi dengan virus dan bakteri tidak diketahui tetapi masih rendah dalam penelitian yang dipublikasikan hingga saat ini
  • Kehadiran etiologi virus alternatif (misalnya invluenza) membuat Covid-19 lebih kecil kemungkinannya (pengecualian: rhinovirus karena ini adalah co-patogen yang umum)
  • Koinfeksi bakteri dapat meningkat dengan keparahan penyakit sehingga infeksi bakteri pada pasien yang sakit parah tidak mengecualikan Covid-19

 Pemeriksaan Radiologis

  • Foto Thoraks pada semua pasien.
  • Jika Foto thoraks (-), pertimbangkan CT Scan untuk sensitivitas yang lebih baik untuk PNA dan untuk mengecualikan alternatif diagnosis.
  • Foto thoraks abnormal pada 60% (77% jika berat), CT dada abnormal * 6% (95% jika parah).
  • Temuan unilateral pada foto thoraks atau CT Scan pada  14-25% (terutama jika ringan atau awal penyakit).
  • Temuan paling sering : GGO dan konsolidasi merata (> 50%), distribusi periferal> 50%
  • Nodules, LAN, perubahan kistik, efusi <10%.
  • Petunjuk terinfeksi Covid-19 adalah: bilateral,GGO dan distribusi periperal.

Dengan memahami evaluasi klinis melalui anamnesis, pemeriksaan laboratorium dan radiologis akan mempermudah deteksi orang yang terinfeksi Covid 19 sehingga lebih mudah mencegah penyebarannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here