Pendarahan Setelah Berhubungan Intim Saat Hamil

SehatFresh.com – Banyak pasangan yang khawatir tentang keamanan hubungan seksual selama kehamilan. Dalam beberapa situasi, hubungan seksual selama kehamilan memang aman. Namun, perlu diwaspadai karena jika tidak berhati-hati bisa terjadi perdarahan. Saat hamil, terjadi peningkatan pasokan darah ke leher rahim dan dinding vagina. Ketika ibu hamil berhubungan seksual, wajar bagi wanita hamil pada trimester kedua atau ketiga mengalami perdarahan kecil setelah berhubungan seks. Jika Anda tidak mengalami kram tidak ada aliran darah yang deras maka ini tidak perlu dikhawatirkan. Jika Anda tidak yakin, segeralah periksa ke dokter.

Selama kehamilan, serviks menjadi sangat sensitif dan suplai darahnya pun meningkat. Banyak pembuluh darah baru yang dekat dengan permukaan luar serviks. Selama hubungan seksual, penis dapat bertemu dan bergesekan permukaan ini. Akibatnya, pembuluh darah di leher rahim bisa pecah dan sedikit berdarah sehingga menyebabkan keluarnya bercak darah setelah berhubungan seks dan dapat berlangsung selama beberapa jam, menurut Heidi Murkoff dan Sharon Mazel dalam buku mereka, “What To Expect When You’re Expecting”.

Perdarahan setelah hubungan seksual umumnya tidak berbahaya, namun pendarahan bisa terjadi karena sejumlah faktor lainnya. Pendarahan pasca hubungan seks biasanya tidak banyak. Meski tidak ada kekhawatiran bahwa perdarahan pasca hubungan seks akan menyebabkan keguguran, menurut Dr Raymond Poliakin dalam bukunya, “What You Didn’t Think To Ask Your Obstetrician”. Namun, pendarahan berat dapat menunjukkan bahwa itu bukan pendarahan biasa.

American Pregnancy menyarankan wanita untuk berkonsultasi dengan dokter mereka jika mereka mengalami pendarahan setelah berhubungan seks. Ini membantu untuk meyakinkan wanita bahwa perdarahan tersebut benar-benar pendarahan yang wajar dan memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan kehamilan. Bahkan jika selalu keluar bercak darah setelah berhubungan, selama dokter telah memverifikasi hal tersebut karena hubungan seksual itu sendiri, maka dianggap aman untuk berhubungan seks selama kehamilan.

Mayo Clinic memperingatkan untuk tidak melakukan hubungan intim jika seorang wanita mengalami pendarahan vagina sebelum hubungan seks dimulai. Ada beberapa kondisi yang dapat diperburuk oleh hubungan seksual selama kehamilan, seperti plasenta previa dan serviks tidak kompeten. Pendarahan setelah hubungan seks umumnya dianggap tidak berbahaya jika benar-benar terjadi setelah berhubungan seks. Pendarahan yang dimulai sebelum melakukan hubungan seks dan kemudian memburuk setelahnya, mungkin merupakan tanda dari masalah yang jauh lebih serius dan memerlukan evaluasi medis.

Beberapa wanita bertanya-tanya apakah hubungan seksual menyebabkan leher rahim membuka sehingga menyebabkan persalinan prematur. Kesalahpahaman ini mungkin timbul dari keyakinan yang salah bahwa perdarahan setelah hubungan seksual berasal dari dalam rahim. Mayo Clinic menyatakan bahwa sementara orgasme wanita memang menyebabkan kontraksi rahim, namun ini bukan jenis kontraksi yang mengganggu bayi sehingga tidak menyebabkan persalinan prematur. Intinya, hubungan seksual tidak menyebabkan leher rahim membuka.

Sumber gambar : id.wikihow.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here