SehatFresh.com – Alkohol bisa berasal dari mana saja, tapi yang paling populer terdapat dalam minuman anggur, bir atau minuman keras lainnya. Minuman beralkohol memiliki kadar yang berbeda-beda, misalnya bir dan soda alkohol (1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan minuman keras atau biasa disebut dengan spirit (35-55% alkohol).
Walaupun alkohol menimbulkan pengaruh yang berbeda pada setiap orang, terdapat hubungan antara konsentrasi alkohol di dalam darah dan efek yang ditimbulkannya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif umumnya terjadi seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya, orang mengabaikan efek buruk alkohol dan mereka sulit lepas dari kecanduan.
Tidak peduli berapa pun usia seseorang yang mengonsumsinya, alkohol bisa menimbulkan dampak yang serius terhadap kesehatan terutama kesehatan reproduksi yang bisa berujung pada kemandulan. Berdasarkan penelitian dari Montana State University, alkohol dapat mempengaruhi sistem reproduksi laki-laki dengan menyebabkan penurunan kadar testosteron.
Penggunaan jangka panjang juga dapat menyebabkan testis menyusut, yang pada akhirnya mengakibatkan infertilitas, impotensi dan karakteristik seksual sekunder yang berkurang. Efek samping lainnya adalah pembesaran payudara, dada serta pengurangan rambut wajah dan pergeseran dalam distribusi lemak ke daerah pinggul dari perut. Alkohol juga mempengaruhi hormon yang dilepaskan dari hipofisis dan hipotalamus, yang dapat menyebabkan masalah fungsi reproduksi dan seksual pada pria.
Kebiasaan minum yang parah dapat menyebabkan berbagai masalah dalam sistem reproduksi wanita. West Virginia University menyatakan bahwa siklus haid yang tidak normal dan kegagalan ovulasi adalah dua efek utama alkohol terhadap wanita. Peningkatan risiko aborsi spontan dan menopause dini kanker payudara juga menjadi lebih tinggi pada wanita yang mengkonsumsi alkohol.
Pria maupun wanita yang mengonsumsi memiliki risiko lebih tinggi tertular PMS hal ini dikarenakan orang yang minum alkohol cenderung melakukan hubungan seksual tanpa kondom. Menurut Mayo Clinic, hingga 40 ribu bayi di Amerika Serikat setiap tahun lahir dengan kerusakan yang berhubungan dengan alkohol.
Selama trimester pertama, seorang wanita mungkin tidak menyadari bahwa dia telah hamil, dan kerusakan pada janin dapat terjadi selama tahap kunci dari perkembangan janin. Jika seorang wanita mengkonsumsi alkohol selama trimester pertama kehamilan, ia memiliki risiko gangguan jantung janin serta sistem saraf pusat dan fitur wajah janinnya.
Konsumsi alkohol dapat mempengaruhi otak janin selama setiap tahap kehamilan. Secera keseluruhan alkohol tidak baik untuk kesehatan begitu juga untuk sistem reproduksi. Alkohol dapat menyebabkan hilangnya kesempatan hamil hingga 50%. Alkohol dapat merusak kualitas dan jumlah sperma.
Untuk menjaga sistem reproduksi tetap sehat, sangat penting untuk menerapkan gaya hidup sehat yang meliputi makanan bergizi dan olahraga teratur. Setiap komplikasi yang timbul dalam sistem reproduksi dapat menyebabkan kerusakan organ reproduksi, ketidakseimbangan hormon, kesuburan dan sulit hamil. Anda tentunya tidak ingin sistem reproduksi Anda terganggu bukan?