SehatFresh.com – Depresi merupakan suatu gangguan psikologi dimana seseorang merasa sangat cemas dan gelisah akan suatu hal yang sedang dihadapi dalam hidupnya. Kondisi ini biasanya akan berakibat buruk pada kondisi kesehatan lainnya seperti gangguan tidur, gangguan kesehatan lainnya bahkan dapat mempengaruhi kehidupan seksualnya.
Dalam artikel ini akan membahas mengenai bagaimana depresi dapat merusak atau mengganggu kehidupan seksual seseorang. Berikut ini adalah uraian mengenai pengaruh depresi terhadap kehidupan seksual menurut beberapa ahli dan penelitian, antara lain :
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amy L Delaney dari University Millikin menyatakan bahwa depresi pada umumnya dipelajari dengan cara yang benar-benar individual, mengetahui sebab dan akibat dan bagaimana depresi bisa mempengaruhi pasiennya. Beliau menjelaskan bahwa depresi merupakan suatu penyakit bawaan yang inheren, selain itu beliau menjelaskan bahwa depresi memiliki hubungan dan pengaruh pada kehidupan sehari-hari dan kehidupan seks.
Penelitian ini dilakukan pada 106 pasangan, dimana satu atau kedua dari pasangan tersebut mengalami depresi klinis. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa depresi memiliki pengaruh terhadap kesulitan dengan keintiman seksual. Seseorang yang mengalami depresi akan mengalami penurunan minat dalam seks, kepercayaan diri, dan berkomunikasi tentang seks.
Menurut Medical Sexologits yang bernama Dr Binsar Martin Sinaga mengatakan bahwa gejala depresi seperti rasa cemas dapat meningkatkan hormon adrenalin. Hormon tersebut telah terbukti memiliki hubungan yang erat dengan kondisi jantung dan pembuluh darah, apabila dalam tubuh jumlahnya cukup banyak maka akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Selain itu beliau menjelaskan bahwa bahwa peningkatan hormon adrenalin memiliki kaitannya dengan kehidupan seksual. Seseorang yang mengalami hipertensi akibat penyimpitan pembuluh darah sering kali mengalami gangguan ereksi. Tanda gejala depresi seperti rasa kecewa, rasa cemas dan marah dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa yang akan memicu hormon kortisol dan mengakibatkan gangguan pada kehidupan seksual.
Pada wanita yang mengalami depresi akan mempengaruhi gangguan seks seperti penurunan pembasahan pada wanita, nyeri saat berhubungan seks, dan hilangnya gairah seks. Sedangkan pada pria depresi akan mempengaruhi ejakulasi dan gangguan ereksi karena telah terjadi penurunan hormon testosteron.
Menurut seorang psikoterapis yang bernama Ian Kerner PhD menyatakan bahwa seseorang yang mengalami depresi akan menunjukan tanda gejala berupa anhedonia dimana hilangnya minat atau kesenangan pada hal yang dulu disukai. Beliau menjelaskan bahwa pada dasarnya seks merupakan suatu hal yang dapat membuat seseorang bahagia dan membangkitkan gairah, sedangkan depresi adalah suatu hal yang menghambat kegembiraan dan gairah tersebut.
Sehingga pada saat seseorang mengalami kondisi tersebut akan mengalami penurunan gairah dan kegembiraan saat berhubungan seks. Obat anti depresi seperti SSRI juga dapat memberikan efek dimana dapat menurunkan libido dan gangguan fungsi seksual. (KMY)