SehatFresh.com – Kemampuan berbahasa anak akan mengalami peningkatan seiring pertambahan usianya. Anak yang lebih baik kemampuan berbahasanya menunjukkan bahwa dirinya tumbuh dalam lingkungan yang mendukung kemampuan tersebut secara optimal. Sementara anak yang di bawah rata-rata kemampuan seumurannya, diperkirakan mengalami hambatan dalam pengembangan kemampuan bahasanya.
Berdasarkan riset yang dilakukan di Amerika oleh American Academy of Pediatrics, kebiasaan menyalakan TV, baik ditonton ataupun tidak, secara langsung bisa menghambat kemampuan anak dalam berbahasa serta tingkah laku motoriknya. Penelitian tersebut melibatkan orang dewasa dan anak-anaknya yang masih balita. Penelitian dilakukan dengan mengamati interaksi yang terjadi antara orang tua dan balita selama bermain sambil menyalakan TV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata balita cenderung tidak paham dan fokus mengenai apa yang sedang disampaikan orangtuanya akibat suara latar televisi yang mengganggu sistem penyerapan suara yang disampaikan ke otak. Apa yang diucapkan orang tua dan apa yang didengar anak sebagai suara latar melalui suara-suara yang ditimbulkan oleh tv, membuat konsetrasi mereka terpecah. Meskipun orangtua terlihat sangat fokus ketika berbicara dengan balitanya.
Menurut catatan peneliti Inggris, hampir 100.000 anak yang berusia 5 tahun di Inggris memiliki kemampuan verbal yang kurang. Bahkan statistik resmi menyebutkan sebagian besar ank-anak di Inggris tidak memiliki kemampuan berpikir dan berbahasa yang cukup baik. Pada awalnya peneliti menyimpulkan bahwa persoalan genetiklah yang menjadi penyebab kurangnya kemampuan verbal anak-anak di Inggris. Setelah diteliti lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh kurangnya peran orang tua saat melihat anak-anak mereka asyik menonton televisi dan bermain game. Menurut asumsi peneliti, orang tua seharusnya mendampingi anak-anak mereka dengan berperan sebagai “detektif” atau “penasihat” yang selanjutnya membahas apa yang anak-anak tonton.
Bayi atau anak yang setiap hari waktunya dihabiskan di depan TV hampir selalu mengalami gangguan perkembangan. Hal ini bisa membuat :
- Anak cenderung sulit bergaul, karena kurangnya intensitas bermain dengan teman sebayanya
- Anak cenderung sulit konsentrasi pada suatu topik dikarenakan anak terbiasa menyaksikan tayangan yang cepat berubah-ubah dalam beberapa detik
- Anak cenderung sulit mengekspresikan emosinya karena tidak terbiasa berkomunikasi dua arah dengan orang tua
- Anak menjadi pasif, kurang kreatif karena terbiasa melihat sesuatu yang instan seperti tayangan di TV
- Anak cenderung kurang lincah dan lemah karena lebih banyak duduk atau tiduran di depan TV
- Anak cenderung menjadi agresif atau pemarah akibat tayangan yang mengumbar kekerasan
Dari semua efek negatif TV, maka keterlambatan bicara dan bahasa pada anak, merupakan efek yang makin sering ditemukan saat ini. Meski bayi tidak memahami apa yang ditayangkan oleh televisi dan hanya mendengar suaranya saja saat bermain, namun hal ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk belajar berbahasa. Menurut American Academy of Pediatrics, anak seharusnya tidak dikenalkan dengan televisi dan hingga mereka berusia 24 bulan atau dua tahun.
Sumber gambar : thisisannisa.blogspot.com