SehatFresh.com – Varikokel merupakan jenis penyakit yang hampir menyerupai penyakit varises yang ada di tangan dan kaki. Namun penyakit ini muncul garis-garis halus dibagian testis seorang pria. Kondisi ini belum diketahui dengan pasti penyebab utamanya, namun para ahli menyatakan bahwa penyakit varikokel disebabkan oleh pembuluh darah vena yang tidak normal dan menyebabkan terjadinya pembengkakan. Serta penumpukan darah di skrotum sehingga aliran darah menjadi tidak normal dan pertumbuhan sperma yang tidak normal.
Tanda gejala utama dari penyakit ini yaitu berupa rasa nyeri dan adanya benjolan di sekitar testis dan menyebabkan ketidaknyamanan pada pria. Selain itu penyakit varikokel menunjukan tanda gejala berupa peningkatan suhu terutama di area skrotum, bagian testis terasa berat karena adanya benjolan dan pembengkakan, kadar hormon testosteron menurun, terabanya pelebaran pembuluh darah di kantung testis dan lain-lain.
Penyakit varikokel dapat berdampak pada kondisi infertilitas atau dalam bahasa awam disebut dengan kemandulan dan kesulitan untuk memiliki keturunan. Hal ini dikarenakan varikokel memiliki keterkaitan dan hubungan dengan tingkat kesuburan seorang pria. Berikut ini beberapa cara varikokel mempengaruhi kesuburan pria, antara lain :
- Jumlah sperma rendah
Varikokel merupakan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas sperma dimana jumlah sperma akan berkurang karena lingkungan yang tercipta terlalu hangat.
- Kadar testosteron menurun
Kondisi varikokel dapat mempengaruhi fungsi seksual seorang pria karena dapat mempengaruhi penurunan kadar hormon testoteron.
- Kerusakan DNA pada sperma
Kerusakan DNA merupakan salah satu alasan seorang pria sulit memiliki keturunan karena kondisi varikokel yang terjadi pada skrotum. Selain kondisi tersebut varikokel yang mengakibatkan radang testis dan pembengkakan pada pembuluh darah skrotum juga dapat menyebabkan ketidaknormalan pada sperma.
- Kualitas semen rendah
Kualitas semen dapat menurun karena kondisi varikokel yang rendah dan terkait dengan ketidakseimbangan dalam tubuh, padahal sperma dapat berkembang dan bergerak dengan baik jika kualitas semen juga baik.
Pada seseorang yang memiliki penyakit varikokel akan terjadi pembengkakan di pembuluh darah vena testis yang mengganggu arus balik darah ke jantung dan tidak optimal. Kondisi ini akan menyebabkan peningkatan suhu dibagian testis yang disebabkan oleh darah yang terjebak. Kondisi normal suhu di testis <4 derajat dan tidak boleh >4 derajat. Apabila terjadi peningkatan suhu di testis 1 derajt saja maka dapat mengurangi jumlah sperma hingga 40%.
Keadaan tersebut yang menjadi penjelasan dan alasan bagaimana seorang pria yang mengalami varikokel dapat mempengaruhi tingkat kesuburannya. Akan tetapi pada kenyataannya tidak semua pria yang mengidap varikokel memiliki masalah kesuburan yang menyebabkan sulit untuk mempunyai keturunan. Setidaknya dari kasus varikokel yang terjadi pada pria menyumbang 37% dan sekitar 80% pria yang mengidap varikokel dapat sembuh dan subur kembali. (KMY)