SehatFresh.com – Kebiri kimia merupakan tindakan untuk menurunkan hasrat seksual dan libido pada seseorang. Selain kebiri kimia, pada pria ada pula metode yang berhubungan dengan seksual seperti vasektomi dan suntik hormon. Tiga metode ini memiliki perbedaan dalam cara serta hasil yang didapatkan.
Kebiri kimia merupakan praktik yang dilakukan untuk menekan dorongan seksual seseorang, sehingga akan membuatnya untuk tidak melakukan hubungan seksual. Tindakan ini biasanya dilakukan sebagai hukuman atas pelanggaran tertentu yang dilakukannya, termasuk pelanggaran seksual. Penerapan hukuman Kebiri ternyata tidak hanya ada di Indonesia Finlandia, Jerman, Denmark juga beberapa negara lain di Eropa Utara dan Amerika Serikat juga sudah mengaplikasikannya.
Seperti yang ada di Swedia, hukuman kebiri kimia diizinkan dengan dasar bahwa subjek dalam kejahatan seksual sudah menjadi ancaman bagi masyarakat. Namun pemberian hukuman ini berjalan sukarela. Untuk di negeri Paman Sam, hukuman kebiri bukan lagi menjadi opsi melainkan sudaha menjadi kewajiban. Meskipun tidak semua negara bagian yang melakukan hukuman tersebut, paling tidak 10 negara bagian sudah menerapkannya.
Negara di Asia juga sudah ada yang menerapkan hukuman kebiri kimia. Adalah Korea Selatan yang sudah mengaplikasikannya pada tahun 2011 lalu. Kebiri dilakukan bagi subjek kejahatan seksual yang berusia diatas 19 tahun, namun sebelum hal itu dilakukan, pelaku kejahatan harus menjalani masa hukuman penjara terlebih dahulu.
Dalam proses kebiri kimia, seseorang akan dimasukkan zat kimia anafrodisiak yang mampu menurunkan hasrat seksual dan libido. Obat kimia yang sering digunakan dalam praktik kebiri kimia adalah medroksiprogesteron asetat (MPA) siproteron asetat (CPA), dan Luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH). Bermacam jenis obat kimia ini dapat mengurangi testosteron dan estradiol yang merupakan hormon seksual milik pria.
Namun obat yang paling umum digunakan dalam proses praktik kebiri kimia adalah leuprorelin. Leuprorelin berfungsi untuk mengontrol hasrat seksual, fantasi seksual yang mengganggu dan berbagai kecenderungan seksual berbahaya yang lainnya. Beberapa efek kebiri kimia adalah sebagai berikut:
- Menurunnya keinginan berhubungan seksual
- Sulit ereksi
- Ukuran testis mengecil
- Volume air mani yang dikeluarkan melalui penis akan berkurang drastis
- Pengeroposan tulang alias osteoporosis
- Suasana hati yang mudah berubah-ubah
- Mudah lupa atau pikun
- Anemia
- Rambut rontok
- Sering merasa lelah
- Kehilangan massa otot
- Kegemukan
Apa bedanya kebiri kimia dengan vasektomi?
Kebiri kimia adalah prosedur yang dilakukan dengan suntikan atau meminum pil, sedangkan vasektomi adalah operasi kecil pada vas deferens (saluran sperma) yang bertujuan menghalangi sperma untuk bercampur dengan semen yang dikeluarkan dari penis saat pria melakukan hubungan seksual. Perbedaan mendasar vasektomi dan kebiri kimia adalah pasien vasektomi masih bisa merasakan orgasme dan ejakulasi serta tidak menimbulkan impotensi. Sedangkan kebiri kimia akan membuat pelakunya mengalami disfungsi seksual.
Penelitian menunjukkan hanya sebanyak 1-2 perempuan saja yang hamil dari 1,000 orang setelah melakukan hubungan dengan pasangan vasektomi selama satu tahun. Vasektomi merupakan metode kontrasepsi paling efektif dari produk dan alat yang lain. Pria yang menjalani vasektomi kemungkinan besar tidak akan bisa memiliki anak selamanya, kecuali menjalani prosedur bayi tabung.
Sementara itu, efek kebiri kimia adalah hanya enam bulan saja. Setelah enam bulan, bila tidak ada komplikasi, fungsi organ seksual pada pria tersebut akan kembali seperti sedia kala. Mengingat efek kebiri kimia yang hanya sementara ini, penyuntikkan zat kimia akan dilakukan selama tiga bulan sekali sampai masa hukumannya habis. (KKM)