SehatFresh.com – Dunia maya pernah di hebohkan oleh seorang ibu yang dengan sengaja memakan sabun layaknya es krim. Kebiasaan tak lazim ini dilakukan sejak ngidam atau kehamilan anak pertama dan berlanjut hingga saat ini. Kondisi orang yang makan makanan aneh seperti sabun, tanah, pasir, kapur dan lain-lain disebut sebagai PICA. Pica bisa terjadi pada anak-anak, ibu hamil dan orang dewasa. Penderita pica biasanya mengkonsumsi makanan yang tidak masuk akal.
Apa itu sindrom pica?
PICA (Problem Identification Corrective Action) merupakan istilah yang digunakan menunjuk sebuah keinginan yang tidak dapat di kontrol untuk memakan hal-hal yang tidak untuk dikonsumsi seperti tanah, sabun, kertas dan lain sebagainya. Beberapa kasus selain ibu yang memakan sabun seperti es krim, pernah terjadi seorang wanita hamil yang ingin makan bedak.
Dari hal ini dapat dilihat bahwa ternyata wanita yang sedang hamil memiliki keinginan yang sangat luar biasa oleh faktor ngidam yang sangat aneh ini. Penyebab pica belum diketahui. Banyak hipotesis yang telah dibuat untuk menjelaskan perilaku ini. Hipotesis ini mencangkup beberapa faktor seperti pengaruh kultural, status sosial-ekonomi rendah, penyakit defisiensi dan gangguan psikologis. Malnutrisi yang sering didiagnosa bersama pica.
Bagaimana cara mengetahui menderita pica?
Pada orang-orang yang mengalami keterbelakangan mental, pica dianggap sabagai akibat dari ketidakmampuan untuk membedakan antara benda yang termasuk makanan dan bukan makanan. Untuk didiagnosa mengalami pica, seseorang harus memperlihatkan tanda-tanda selama sekurangnya satu bulan. Tidak ada tes medis khusus yang yang dapat menguatkan diagnosis pica. Seringnya, pica hanya terlibat dan diketahui jika telah menghasilkan komplikasi yang menyebabkan kodisi tubuh butuh perawatan medis.
Penyebab pica pada anak-anak karena kurangnya perhatian orang tua terhadap kebiasaan anaknya. Kondisi yang kurang harmonis dapat menjadi faktor pendukung terjadinya perilaku abnormal salah satunya pica. Pada awalnya hal ini dapat disebabkan oleh ketidaktahuan anak saat memakan benda yang seharusnya tidak dimakan.
Jika perilaku ini cenderung konsisten dan dengan waktu yang lama, kemungkinan hal ini dapat menjadi tanda gangguan perkembangan seperti retardasi mental, autis dan gangguan otak. Apa dampak yang disebabkan oleh pica? Berikut beberapa dampak kesehatan yang mungkin dialami oleh penderita pica :
- Infeksi saluran pencernaan.
- Cedera pada gigi dan mulut.
- Bezoar, yang merupakan penumpukan materi bersifat plastik dan kain pada lambung sehingga menimbulkan gejala seperti sakit perut, mual, diare dan ulserasi lambung.
- Obstruksi usus atau penyumbatan usus.
- Keracunan timbaldapat berupa sakit kepala, kram perut, sembelit dan gangguan perilaku.
- Malnutrisi.
- Gangguan pada bayi yang sangat mungkin dialami oleh ibu hamil yang mengalami pica.