SehatFresh.com – Anda pernah mengalami sakit gigi yang sudah sampai saraf? Untuk mengobati sakit gigi memang memiliki banyak cara. Salah satunya adalah dengan mencabutnya. Namun, Anda harus berhati-hati dalam melakukannya karena pencabutan gigi karena sakit gigi bukan perkara sepele.
Sakit gigi setiap penderita berbeda gejalanya, mulai dari gejala ringan sampai pada gejala berat. Untuk gejala yang ringan, masih bisa dilakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tidak spesifik. Tapi, bila gejala sudah terlihat serius, maka butuh pengobatan yang lebih serius, seperti pencabutan gigi.
Sayangnya, pencabutan gigi dapat mengakibatkan masalah baru, misalnya alveolar osteitis. Alveolar osteitis atau sering disebut dry socket merupakan kondisi peradangan yang dialami bagian tulang rahang pada tiga atau empat hari pascapencabutan gigi permanen.
Dry socket dapat menyebabkan rasa sakit yang kadang terjadi setelah pencabutan gigi. Ini adalah komplikasi yang paling umum ditemukan setelah pencabutan gigi, seperti pencabutan gigi bungsu. Komplikasi yang terjadi setelah pencabutan gigi ini menyerang 2-3% pasien. Sebanyak 20% dari mereka terpaksa mencabut gigi geraham bungsu (wisdom teeth) bawah.
Pada umumnya, darah di area pencabutan gigi akan membeku sehingga menutup dan melindungi saraf dan tulang di di bawahnya. Darah beku tersebut juga membantu pertumbuhan tulang baru dan jaringan lunak di sekitarnya. Pada saat bekuan darah ini copot atau terlepas sebelum luka pulih, maka akan meninggalkan rongga kosong di tempat pencabutan. Inilah yang disebut dengan dry socket. Tulang dan saraf yang tidak terlindungi dapat mengakibatkan rasa sakit di gigi hingga saraf terkait pada wajah.
Ada berbagai macam kondisi yang diduga dapat menyebabkan dry socket antara lain:
- Bakteri yang ada di dalam mulut sebelum prosedur pencabutan dilakukan
- Kebersihan mulut yang minim
- Ketidakseimbangan hormon
- Periodontitis (infeksi gusi)
- Kekurangan pasokan darah
- Mengonsumsi pil kontrasepsi
- Pencabutan gigi geraham bungsu
- Pernah mengalami dry socket sebelumnya
- Trauma pascapencabutan atau operasi gigi
- Sisa akar atau tulang yang tertinggal di area pencabutan gigi
Merokok juga merupakan salah satu penyebab dry socket. Kandungan nikotin dalam rokok diduga dapat menurunkan aliran darah di area mulut sehingga proses pembentukan bekuan darah pun akan terhambat. Selain itu, gerakan menyedot pada saat merokok juga dapat menyebabkan pergeseran gumpalan darah.
Alhasil, gumpalan darah akan lepas sebelum waktunya. Menariknya, wanita kerap lebih rentan terserang komplikasi dry socket karena perubahan hormon yang dialami. Namun, bukan berarti pria bebas dari masalah ini.
Kabar gembiranya, dry socket jarang menyebabkan infeksi atau komplikasi serius. Namun mengendalikan rasa sakit adalah prioritas yang utama. Anda dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi gejala selama perawatan dry socket dengan mengikuti petunjuk dokter gigi. (SBA)