Penjelasan Perbedaan Vaginismus dan Penis Gancet

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Aktivitas bercinta tak selalu berjalan mulus. Ada kalanya suatu kondisi dialami oleh pasangan suami istri tatkala bercinta, seperti vaginismus dan penis gancet. Keduanya bisa meresahkan pasangan ketika sedang bercinta lho. Penis captivus atau penis gancet adalah istilah medis ketika penis terkunci di dalam vagina selama penetrasi.

Dalam kasus ini, otot vagina wanita berkontraksi dan menekan penis. Terkadang meskipun ereksi pria sudah hilang, ia tetap tidak bisa menariknya keluar. Sampai saat ini, kondisi ini masih menjadi perdebatan di kalangan medis. Diyakini, fenomena ini mungkin disebabkan oleh kontraksi dari otot wanita saat orgasme.

Vagina dilapisi dengan otot dan ketika beberapa wanita orgasme, mungkin dapat menyebabkan otot vagina berkontraksi keras. Ketika penis berada dalam vagina, lalu akan menjadi semakin membesar. Sementara itu, otot-otot dasar panggul beberapa wanita akan berkontraksi seirama saat orgasme. Ketika keduanya terjadi, penis bisa saja terjebak. Sampai otot-otot vagina rileks dan ereksi sudah mulai hilang, barulah kemudian mereka bisa terpisah.

Dibutuhkan sekitar beberapa menit bagi pasangan yang mengalami penis captivus untuk memisahkan diri. Tapi saya pernah mendengar ada pula yang bisa berpisah selama hitungan detik saja antara 5-10 detik. Di dalam masyarakat, penis captivus atau gancet sering kali dianggap sebagai hukuman dari perilaku asusila.

Namun secara medis, beberapa ahli ada yang menganggap gancet sebagai jenis lain dari vaginismus yang jarang terjadi. Penis captivus sering dikaitkan dengan vaginismus, padahal kondisi ini berbeda. Seorang wanita yang mengalami kontraksi berirama selama orgasme bisa dimunculkan karena vaginismus.

Vaginismus adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina yang tak disadari setiap kali ada upaya penetrasi, baik berupa jari maupun penis. dapat membuat wanita merasa nyeri, kondisi ini kerap membuat hubungan intim menjadi terasa sulit.

Vaginismus kemungkinan ada kaitannya dengan rasa takut atau cemas ketika akan berhubungan seks. Para ahli medis pun belum mendapatkan bukti kuat mengenai penyebab penyakit ini.

Selain karena masalah psikis yang bisa diatasi dengan terapi seks dan konseling, beberapa faktor fisik lainnya juga bisa menyebabkan vaginismus. Jika memang disebabkan karena masalah fisik, vaginismus dapat diatasi dengan obat-obatan yang tepat. Wanita yang mengalaminya juga dapat berlatih untuk mengontrol otot di sekitar vagina. Salah satu caranya adalah dengan rutin melakukan senam Kegel. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here