Pentingnya ASI Eksklusif Selama Umur Anak Enam Bulan

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Pertumbuhan adalah aspek kuantitas anak, sedangan perkembangan adalah aspek kualitas anak. Bayi yang tidak di beri ASI eksklusif akan berbeda tumbuh kembangnya dengan bayi yang diberi ASI secara eksklusif. ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan dengan tidak diberi makanan lain, termasuk air putih selama enam bulan.

Setelah 6 bulan, bayi dikenalkan dengan makanan lain tapi tetap diberi ASI sampai bayi berumur 2 tahun. ASI eksklusif adalah jawaban bagi kebutuhan bayi akan nutrisi yang lengkap dan penuh gizi. ASI mengandung sumber makanan kombinasi nutrisi optimal, hormon, zat-zat gizi yang lengkap, unsur kekebalan pertumbuhan dan anti alergi.

Nutrisi yang terdapat pada ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan. Zat-zat gizi yang terkandung di dalam ASI sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama dalam masa emas dua tahun pertama kehidupan (golden age).  Zat-zat gizi ASI diserap secara efisien oleh tubuh bayi, karena ASI mudah dicerna.

ASI dapat memberi perlindungan dari infeksi, serta mengurangi resiko obesitas dan resiko alergi pada anak. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI ekslusif akan membantu proses perkembangan intelektual anak, meningkatkan IQ anak beberapa poin dibandingkan anak yang tidak mendapatkan ASI ekslusif.

Baru-baru ini, sebuah hasil penelitian dari Oxford University di Inggris menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara pemberian ASI dengan penurunan gangguan perkembangan dan tingkah laku pada anak. Penelitian ini mengaitkan pemberian ASI dengan semakin kecilnya risiko anak terkena gangguan perkembangan dan tingkah laku seperti hiperaktif, kecemasan dan ketergantungan anak pada keberadaan orang tuanya yang berlebihan, atau masalah tingkah laku seperti berbohong dan mencuri.

Semakin lama masa pemberian ASI, maka akan semakin turun resiko gangguan tingkah laku pada anak. Keunggulan ASI tidak bisa didapatkan dari susu formula. Bayi yang diberikan susu formula akan lebih mudah terkena infeksi seperti diare misalnya, karena susu formula kurang akan zat anti infeksi serta lebih berisiko terkontaminasi bakteri, sedangkan ASI hampir tidak pernah terkontaminasi.

Anak lebih mudah menderita intoleransi terhadap protein di dalam susu formula tersebut dan mudah menimbulkan alergi, serta risiko beberapa penyakit kronis pada anak juga meningkat. Susu formula sebagai pengganti ASI eksklusif itu tidak akan sebaik ASI, karena banyak sekali kandungan  zat di dalam ASI yang tidak terdapat pada susu formula. Jadi, sudah sangat jelas bahwa pemberian ASI eksklusif tidak bisa digantikan.

Pentingnya ASI eksklusif memang harus menjadi perhatian. Orangtua juga harus menyadari akan dampaknya jika ASI eksklusif ini tidak diberikan dengan maksimal. Dengan mengetahui manfaat ASI, penggunaan susu formula bisa dihindari pada saat bayi dalam masa eksklusif.  Pemberian ASI juga memberi efek positif bagi sang ibu.

Menyusui dapat mengurangi resiko ibu terkena penyakit jantung, mengurangi resiko terkena kanker rahim dan payudara, membakar kalori pada tubuh ibu, menghemat pengeluaran, serta menumbuhkan ikatan yang kuat antara ibu dan anak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here