Penyebab dan Komplikasi Plasenta Akreta

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Plasenta akreta biasanya menempel pada dinding rahim selama kehamilan sehingga dapat terlepas secara spontan setelah melahirkan. Tapi pada saat tertentu, plasenta akreta melekat terlalu dalam sehingga dinding rahim tak kunjung lepas.

Apa Penyebab Plasenta Akreta?

Penyebab plasenta akreta masih belum diketahui secara pasti. Tapi kondisi ini diduga terjadi karena tingginya kadar protein bernama alpha-fetoprotein (AFP) yang dihasilkan oleh janin dan dapat dideteksi dari darah ibu hamil. Adanya kelainan kondisi lapisan rahim dapat memicu terjadinya plasenta akreta, seperti jaringan parut pasca operasi caesar atau operasi lain di rahim.

Risiko plasenta akreta bisa terus meningkat tiap kali ibu hamil, apalagi bila usia ibu di atas 35 tahun. Selain itu, beberapa faktor berikut juga meningkatkan risiko wanita mengalami kondisi ini:

  1. Posisi plasenta di bagian bawah rahim ketika hamil, karena plasenta seharusnya di puncak rahim.
  2. Terdapat masalah rahim, seperti miom dan sejenisnya sehingga meningkatkan kondisi plasenta akreta.

Apa Itu Komplikasi Plasenta Akreta?

Plasenta akreta bisa mengalami komplikasi kehamilan yang berbahaya karena berpotensi mengancam nyawa. Kondisi ini bisa menyebabkan seorang wanita mengalami pendarahan hebat hingga membuatnya kehilangan 3 sampai 5 liter darah saat melahirkan. Perlu diketahui, rata-rata orang dewasa memiliki sekitar 4,5 sampai 5,5 liter darah dalam tubuhnya. Itulah sebabnya, sebagian besar wanita hamil dengan plasenta akreta perlu menjalani transfusi darah saat melahirkan akibat pendarahan yang hebat.

Kadang-kadang dokter akan membiarkan plasenta tetap menempel dalam tubuh ibu, karena jaringannya bisa terlepas seiring berjalannya waktu. Namun, cara ini pun dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti infeksi rahim parah, sehingga harus diambil tindakan pengangkatan rahim untuk mengatasinya. Komplikasi lainnya yang bisa terjadi bila plasenta dibiarkan menempel adalah terbentuknya gumpalan bekuan darah yang bisa menyumbat paru-paru alias emboli paru.

Komplikasi plasenta akreta juga bisa terjadi pada kehamilan berikutnya. Ibu hamil yang pernah mengalami plasenta akreta pada kehamilan pertama berisiko mengalami kondisi yang sama pada kehamilan berikutnya, bahkan juga berisiko mengalami keguguran dan melahirkan bayi prematur. Risiko kematian juga merupakan hal signifikan yang mesti dihadapi.

Mengingat akan bahaya plasenta akreta yang serius, ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin ke dokter kandungan. Dokter bisa mengamati kondisi perkembangan kehamilan dan merencanakan waktu persalinan dengan persiapan yang matang agar persalinan dapat berjalan dengan aman.

Demikian informasi mengenai penyebab dan komplikasi plasenta akreta. Semoga bermanfaat bagi para ibu muda yang baru pertama kali hamil atau pun ibu yang baru pertama kali mengalami hal serupa. Jaga lah kesehatan dengan sebaik-baiknya. MLS

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here