Penyebab Impetigo dan Faktor yang Meningkatkan Resiko Penularan

www.sehatfresh.com

SehatFresh.comImpetigo adalah infeksi permukaan kulit, di mana penyakit ini merupakan salah satu bentuk pioderma (infeksi kulit akibat bakteri Staphylococcus dan Streptococcus) yang sangat menular. Impetigo dibagi menjadi 2 jenis yaitu impetigo yang ditandai dengan keropeng (impetigo krustosa), dan impetigo yang ditandai dengan benjolan berisi cairan (impetigo bulosa). Sebanyak 70% impetigo adalah bentuk keropeng.

Adanya bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes menjadi penyebab utama terjadinya impetigo. Penyakit impetigo ini bisa menular karena kontak secara langsung antara kulit dengan kulit atau dengan barang-barang perantara, seperti handuk, baju atau peralatan makan yang telah terkontaminasi bakteri. Meskipun kontak langsung merupakan metode penularan yang paling sering, benda-benda juga dapat menjadi sumber infeksi. Bakteri akan lebih mudah menginfeksi seseorang yang memiliki luka, misalnya luka akibat gigitan serangga, terjatuh atau teriris benda tajam. Bisa juga karena luka yang ditimbulkan oleh infeksi kulit lain, seperti eksim, kudis atau infeksi kutu. Bakteri yang terdapat di udara kering tidak dapat menginfeksi kulit yang utuh.

Sistem kekebalan tubuh anak belum berkembang sempurna juga merupakan faktor penyebab penyakit impetigo sering ditemui pada anak- anak. Gejala impetigo muncul 4-10 hari setelah penderita terinfeksi bakteri. Bakteri dapat menginfeksi luka atau iritasi pada kulit sehingga bakteri dapat masuk dan menyebabkan penyakit impetigo. Hal ini biasanya terjadi pada bayi yang mengalami infeksi akibat penggunaan popok yang tidak tepat.

Faktor yang dapat meningkatkan resiko penularan impetigo diantaranya:

  1. Adanya suhu lembab dan hangat. Tinggal di lingkungan yang memiliki suhu lembab dan hangat menyebabkan bakteri impetigo akan cenderung lebih mudah berkembang biak pada tempat atu ruangan yang memilki keadaan ruangan yang hangat dan lebam
  2. Usia kanak-anak. Impetigo lebih sering menyerang anak-anak berusia 2-5 tahun, dimana sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sempurna.
  3. Memiliki masalah pada sistem imunitas yang rendah. Anak-anak belum memiliki sitem kekebalan tubuh yang cukup untuk terhindar dari penyakit impetigo.
  4. Adanya riwayat penyakit diabete dalam dirinya. Adanya penyakit diabete pada diri seseorang ternyata akan sangat berpengaruh terhadap adanya peningkatan penyakit impetigo pada diri seseorang, dimana hal ini dapat disebabkan dari adanya gejala luka pada penderita diabetes akan sangat memudahkan bakteri impetigo untuk masuk dan kemudian menginfeksi tubuh anda.
  5. Olahraga tertentu. Misal dalam olahraga yang melibatkan kontak kulit-ke-kulit, seperti sepak bola atau gulat, meningkatkan risiko pengembangan impetigo.
  6. Tinggal di kawasan yang tingkat kebersihannya rendah dan lingkungan padat.
  7. Kulit rusak. Bakteri yang menyebabkan impetigo sering masuk kulit anak Anda melalui luka kulit kecil, gigitan serangga atau ruam.
  8. Kondisi ramai. Impetigo menyebar dengan mudah di sekolah dan tempat penitipan anak. (KKM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here