Penyebab Sperma Tidak Keluar saat Ejakulasi

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Hubungan seksual yang dilakukan pasangan suami istri memang menyimpan sebuah misteri ajaib. Bayangkan saja, dari pembuahan yang dilakukan sperma kepada sel telur bisa tercipta embrio yang nantinya berkembang menjadi makhluk hidup. Luar biasa!

Lazimnya, ejakulasi pada pria ditandai dengan keluarnya sperma dari penis. Namun, kondisi ini tidak selalu demikian, ada kalanya sperma tidak keluar saat ejakulasi. Tentu saja kondisi ini bisa mempengaruhi kesuburan seseorang.

Lantas, apa saja penyebab sperma tidak keluar saat ejakulasi? Tidak keluarnya sperma saat ejakulasi bisa dipengaruhi oleh salah satu faktor-faktor di bawah ini:

  • Ejakulasi tertunda (delayed ejaculation)

Ejakulasi tertunda adalah kondisi saat pria memerlukan rangsangan seksual yang lebih lama dari biasanya (lebih dari 30 menit) untuk dapat mencapai klimaks dan mengeluarkan air mani berisi sel sperma. Beberapa orang yang mengalami kondisi ejakulasi tertunda tidak dapat berejakulasi sama sekali. Ini berarti tak bisa mengeluarkan sperma saat berhubungan seksual dengan pasangannya. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, konsumsi obat-obatan hingga gangguan mental.

  • Ejakulasi terbalik (retrograde ejaculation)

Ejakulasi terbalik terjadi ketika air mani yang seharusnya dikeluarkan melalui penis saat orgasme justru masuk ke kandung kemih. Selama orgasme, otot leher kandung kemih tidak dapat mengencang dan menutup dengan baik. Akibatnya, saat akan ejakulasi, sperma yang tadinya akan dikeluarkan melalui penis malah mengalir dan masuk ke kandung kemih. Walaupun tidak berbahaya, ejakulasi retrograde bisa menyebabkan pria tidak subur dan sulit memiliki keturunan.

  • Operasi prostat dengan laser

Bedah prostat dengan teknologi laser biasanya dilakukan karena adanya pembesaran prostat alias benign prostatic hyperplasia (BPH). Dengan prosedur pembedahan, gejala yang berkaitan dengan masalah kandung kemih akibat pembesaran prostat bisa teratasi. Sayangnya, efek samping umum yang biasanya dirasakan dari prosedur ini yaitu orgasme kering. Orgasme kering terjadi ketika seorang pria mencapai klimaks seksual, tetapi tidak melepaskan (ejakulasi) semen–cairan yang membawa sperma keluar dari penis–atau hanya mengeluarkan semen sangat sedikit.

  • Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah kondisi saat tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron. Pada pria, hormon testosteron adalah kunci dari pertumbuhan dan kematangan seksual. Salah satu fungsi testosteron yaitu memproduksi sperma.

  • Penyumbatan saluran sperma

Adanya penyumbatan di epididimis serta vas deferens dapat menganggu proses pengangkutan sperma untuk kemudian dikeluarkan melalui penis. Epididimis merupakan tempat untuk menyimpan dan mematangkan sperma. Sementara itu, vas deferens merupakan saluran berbentuk tabung yang menyalurkan sperma untuk dapat keluar saat ejakulasi terjadi. Penyumbatan di kedua bagian ini dapat menyebabkan pria tidak mampu mengeluarkan sperma saat ejakulasi. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here