SehatFresh.com – Keluarga berencana (KB) adalah suatu cara atau usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Jenis keluarga berencana diantaranya pertama KB alami (coitus interuptus, metode kalender, diapragma dan lain-lain), KB hormonal (pil, suntik, implant), kontrasepsi AKDR dan kontrasepsi mantap (tubektomi dan vasektomi).
Setiap jenis KB memiliki keuntungan dan kerugiannya sendiri serta beberapa kententuan untuk digunakan oleh setiap penggunanya. Dalam artikel ini KB hormonal yang akan dibahas lebih tepatnya KB Pil. KB pil merupakan salah satu jenis kontrasepsi hormonal yang menggunakan metode kontrasepsi kombinasi yang berkaitan dengan hormon estrogen dan hormon progesteron.
KB pil terbagi menjadi menjadi 3 diantaranya pertama pil KB monofasik (mengandung 1 hormon estrogen dan progesteron dalam dosis yang sama), pil KB bifasik (mengandung hormon estrogen dan progesteron dalam 2 dosis yang berbeda) dan trifasik (mengandung hormon estrogen dan progesteron dalam 3 dosis yang berbeda).
Cara kerja dari KB pil yaitu berfungsi untuk menekan ovulasi, mencegah terjadinya implantasi, mengentalkan lendir servik sehingga sulit untuk dilalui sperma bertemu dengan sel telur, menyebabkan terganggunya pergerakan tuba falupi sehingga akan menghambat transportasi sel telur.
KB pil memiliki efektifitas yang cukup tinggi dalam mencegah kehamilan. Bahwa KB pil memiliki efektivitas yang hampir sama menyerupai efektivitas kontrasepsi mantap berjenis tubektomi. Hal tersebut berguna apabila digunakan setiap hari, akan tetapi pada kenyataannya banyak wanita yang menggunakan KB pil masih bisa mengalami hamil.
Meskipun menurut teori menyebutkan bahwa KB pil memiliki efektivitas yang hampir sama dengan tubektomi. Berikut ini beberapa alasan atau penyebab wanita yang menggunakan KB pil masih bisa mengalami hamil, diantaranya sebagai berikut :
- Tidak patuh
Cara menggunakan KB pil yaitu harus di minum setiap hari berdasarkan petunjuk yang telah ditentukan. Apabila anda menggunakan KB pil dan meminumnya sembarangan tanpa mengikuti ketentuan yang harus dilakukan maka wajar apabila anda pengguna KB pil mengalami kegagalan dan kebobolan hamil.
Hal ini seperti yang telah dijelaskan diatas efektivitas KB pil akan setara dengan kontrasepsi mantap jenis tubektomi apabila Kb pil tersebut digunakan setiap hari. poin ini menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan atau kebobolan KB pil.
- Interaksi dengan obat lain
Salah satu penapisan yang harus ditanyakan oleh tenaga kesehatan saat memberikan konseling kepada pasutri yang ingin menggunakan KB pil yaitu menanyakan apakah orang tersebut memiliki riwayat penyakit tertentu dan sedang menggunakan obat tertentu contohnya penggunaan obat HIV/AIDS dan obat epilepsi.
Karena penggunaan kedua obat tersebut dapat berinteraksi dengan KB pil. Sehingga hal ini dapat menjadi salah satu penyebab kegagalan penggunaan KB pil yang mengakibatkan wanita tersebut hamil. Selain itu apabila anda sedang mengkonsumsi obat antibiotik sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter yang ahli dibidangnya.
- Muntah dan diare
Penyerapan KB pil untuk mencegah kehamilan memerlukan waku sekitar 30 menit. Apabila anda mengalami muntah atau diare sebelum waktu 30 menit setelah anda mengkonsumsi KB pil maka anda akan beresiko hamil dan mengalami kegagalan dalam penggunaan KB pil. (KMY)