Perbedaan Gejala Depresi pada Remaja Pria dan Wanita dan Cara Mengatasinya

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Depresi adalah suatu kondisi gangguan mental serius yang dapat mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan penderitanya. Penderita depresi akah mengalami gangguan pada kehidupan sosial, hubungan dengan pasangan dan karirnya. Depresi selalu mengintai remaja bahkan ketika mereka beranjak dewasa. Tapi bukan berarti depresi tidak bisa dicegah.

Depresi memberikan pengaruh yang berbeda pada remaja pria dan wanita. Salah satu penyebabnya adalah karena wanita lebih rentan depresi daripada pria. Perbedaan jenis kelamin bukan hanya memberikan pengaruh depresi yang berbeda, tetapi juga pada tingkatan depresi dan dampaknya. Penyebab umum depresi pada remaja yaitu menurut WHO yang menyatakan bahwa depresi terjadi karena berbagai faktor, seperti cara dia diperlakukan, stres, atau faktor biologis.

Apa beda gejala depresi pada remaja pria dan wanita?

Beberapa gejala depresi yang harus diwaspasi yaitu sedih berkepanjangan, apatis, putus asa, merasa bersalah dan tidak ada harapan, kelelahan tanpa sebab, tidak nafsu makan, bahkan sampai pada keinginan bunuh diri. Namun, penderita depresi pada remaja wanita kadangkala menunjukkan gejala khusus, misalnya tidur berlama-lama, disertai makan tanpa henti yang pada akhirnya menyebabkan berat badan naik tidak terkendali. Wanita umumnya melampiaskan perasaan putus asa melalui makanan, teman atau hubungan cinta, sementara pada remaja pria biasanya memilih alkohol, olahraga dan seks. Wanita biasanya terlalu banyak menonjolkan perasaan dan mengedepankan pikiran negatif. Wanita cenderung memendam perasaan saat depresi atau menangis untuk menyalurkan emosi. Tindakan ini dipercaya akan memperburuk depresi.

Bagaimana cara mengatasinya?

Penanganan depresi diberikan secara umum, tanpa membeda-bedakan perlakuan pada pria maupun wanita. Sikap peduli seperti apa yang dapat membantu mereka? Berikut langkah-langkahnya:

  1. Depresi dari tingkat sedang hingga berat umumnya bisa diatasi dengan obat dan bantuan dokter spesialis.
  2. Mendorongnya untuk lebih banyak membaur dan aktif melakukan aktivitas sosial untuk mengurangi depresi.
  3. Posisikan diri anda untuk lebih mendengarkan. Menjadi teman dan penguat akan jauh lebih diperlukan dari pada sekedar nasehat apalagi menjadi hakim. Kehadiran anda dengan sikap memahami, tanpa banyak berkata-kata pun, bagi mereka sesuatu yang menenangkan.
  4. Berbicaralah empat mata dan nyatakan perhatian dan kepedulian. Remaja biasanya malas kalau mendengar nasehat, namun mereka tetap membutuhkan perhatian dan kepedulian orang tua.
  5. Ajukan pertanyaan yang mendorong mereka untuk bercerita.
  6. Rekreasi atau bahkan hanya sekedar berjalan–jalan bersama keluarga dapat membantu menghilangkan depresi. Karena saat berekreasi, pikiran kita akan tidak lagi terfokus pada masalah yang melanda.
  7. Berolahraga dan relaksasi secara teratur, kekebalan tubuh akan meningkat. Jadi selain mencegah penyakit, depresi juga akan berkurang.
  8. Berilah kesempatan untuk belajar dari pengalaman hidupnya, namun tetap terkontrol dan proporsional. (KKM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here