SehatFresh.com – Pernikahan bukan hal yang sederhana, pernikahan juga berarti menyatukan dua keluarga. Maka, sebuah pernikahan harus dibangun dengan komitmen untuk setia dan pengorbanan melayani pasangan dan keluarganya.
Namun, sebelum melangkah ke sebuah komitmen, pernikahan harus dimulai dari diri sendiri. Maksudnya, ini terkait dengan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh diri sendiri.
Virginia Gilbert, terapis keluarga dan pernikahan mengatakan bahwa banyak orang akan terkejut dengan betapa banyaknya orang menikah tanpa tahu apapun tentang keyakinan mereka soal monogami. Sangat disayangkan, ya.
Nah, bagi Anda yang merencanakan untuk menikah dalam waktu dekat, jawab dulu pertanyaan-pertanyaan ini.
- Apakah saya siap menikah?
Pertanyaan ini sangat penting Anda tanyakan sebelum menikah. Jika alasannya hanya karena tekanan sosial dan takut menjadi lajang hingga tua sebaiknya jangan memaksakan menikah. Pastikan keinginan menikah berasal dari diri Anda, tanpa tekanan dari manapun.
- Apakah saya benar-benar menginginkan pernikahan?
Seringkali, orang menikah hanya kerena kebutuhan semata. Alhasil, dia tak melihat kekurangan pada pasangannya. Padahal, pernikahanan adalah ikatan yang membuat Anda dan pasangan menghabiskan sisa umur bersama. Artinya, Anda harus bisa menerima kelebihan dan kekurangannya.
- Bisakah saya hidup dengannya untuk selamanya?
Pertanyaan ini akan membuat Anda berpikir keras. Hampir dipastikan, setiap pasangan yang menikah ingin pernikahannya langgeng sampai kakek-nenek nanti. Jadi, jangan sampai membuat kesalahan sehingga berujung pada, misalnya, perselingkuhan. Pastikan jika diri Anda mau dan bersedia hidup bersamanya hingga maut memisahkan. Baru setelah itu ambil keputusan menikah.
- Apakah saya benar-benar mencintainya?
Cinta dan ambisi sangat beda tipis. Pastikan Anda bisa membedakannya dengan baik. Kalau Anda hanya menikah karena takut kehilangan, ini adalah ambisi. Namun, ketika Anda mencintainya, maka lanjutkanlah.
- Apakah tertarik secara seksual atau tidak?
Daya tarik seksual sangat penting dalam pernikahan. Jika Anda tertarik secara seksual dengan pasangan, itu artinya tidak ada masalah. Namun, jika Anda tidak tertarik secara seksual padanya, adakah faktor lain yang melebihi ketertarikan seksual sehingga membuat Anda bersedia menikah dengannya?
- Berapa pendapatan yang Anda miliki?
Pada tahun 2014, Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung (MA) menyebutkan, dari 285.184 perkara perceraian, sebanyak 67.891 kasus (24%) karena masalah ekonomi. Hal inilah yang membuat membicarakan masalah keuangan sebelum menikah perlu Anda lakukan bersama pasangan. Bila perlu, Anda mendiskusikan strategi mengelola keuangan bersama untuk tahun-tahun ke depan setelah Anda menikah dengannya. Perencanaan keuangan penting dalam membina biduk rumah tangga. Terlebih bila nanti Anda dan calon pasangan sudah dikaruniai buah hati. Anda juga harus memikirkan masa depan mereka, bukan? (SBA)