Puasa Bisa Jadi Solusi Mengatasi Diabetes

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Secara ilmiah, puasa baik bagi kesehatan seseorang. Tapi, bagaimana dengan diabetes? Apakah puasa juga berdampak positif bagi penderita diabetes? Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Southern California (USC) di Amerika Serikat menunjukkan, berpuasa makan akan mengatasi diabetes dengan memprogram ulang sel-sel tubuh.

Direktur Institut Usia Lanjut di Sekolah Gerontologi Leonard Davis USC beserta timnya menyatakan, puasa makan mampu merangsang pertumbuhan sel kelenjar pankreas. Sel ini menghasilkan insulin dan sekaligus mengurangi gejala diabetes tipe 2. Siklus diet yang menyerupai puasa dapat memprogram ulang sel, yang sebelumnya tidak menghasilkan insulin menjadi sebaliknya.

Dengan mengaktifkan regenerasi sel-sel pankreas, kami berhasil menyelamatkan tikus. Sebelumnya, tikus-tikus itu mengidap diabetes tipe 1 dan 2 parah. Kami juga berhasil mengaktifkan kembali produksi hormon insulin dari sel-sel pankreas manusia pengidap diabetes tipe 1.

Penelitian yang dipublikasikan pada 23 Februari 2017 dalam jurnal berjudul Cell ini menunjukkan puasa makan pada tikus selama empat hari dapat meningkatkan produksi insulin dan menstabilkan tingkat gula darah. Pada penderita diabetes tipe 1 dan 2, kelenjar pankreas mereka akan kehilangan sel-sel penghasil insulin, yang kemudian menyebabkan kadar gula pada darah tidak stabil.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi dr. Tirta Purwita Sari. Ia mengatakan, puasa baik untuk penderita diabetes. Sebab, puasa akan meningkatkan sensitivitas hormon insulin.

“Hormon insulin itu yang bekerja untuk metabolisme karbohidrat. Kalau itu tidak ada, maka gula darah akan tinggi dan tidak terkontrol,” kata dr. Tirta.

Namun, tidak semua penderita diabetes dianjurkan untuk berpuasa. Sebab, hanya penderita yang gula darahnya terkontrol dan tidak ketergantungan suntik insulin atau obat tertentu yang diperkenankan untuk berpuasa.

“Tergantung situasi dan kondisinya. Kalau diabetesnya parah sampai harus suntik insulin tiga kali sehari, dia tidak bisa puasa karena akan berbahaya. Tapi, kalau gula darahnya terkontrol, itu bisa puasa,” sambungnya.

Menurut Tirta, penderita diabetes yang tidak terkontrol adalah penderita yang diharuskan minum obat atau suntik insulin tiga kali sehari. Tetapi, jika orang tersebut ingin berpuasa, Tirta menganjurkan agar dikonsultasikan dengan dokter, terkait kondisi dan pengaturan minum obat atau suntik insulinnya.

Tirta juga mengimbau kepada para penderita diabetes yang berpuasa agar tidak mengonsumsi karbohirat secara berlebihan pada saat sahur dan berbuka puasa. “Jadi, 55% dari makanan yang dimakan itu harus berbentuk karbohidrat. Sisanya, kombinasi antara protein, lemak, dan sayuran,” ujarnya.

Dengan gula darah yang terkontrol dan berupaya mengonsumsi makanan yang seimbang, maka puasa bisa dijalankan oleh penderita diabetes secara lancar. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here