Ragam Cara untuk Menggugurkan Kandungan Jika Kehamilan Bermasalah

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Di Indonesia menggugurkan kandungan terdengar negatif karena selama ini kebanyakan tindakan aborsi tersebut dilakukan karena keinginan sendiri untuk mengakhiri kehamilan. Padahal tujuan aborsi sendiri adalah mengakhiri kehamilan karena jika tidak aborsi akan menganggu kesehatan atau berbahaya bagi ibu hamil.

Kondisi kesehatan yang diperbolehkan untuk anda menggugurkan kehamilan yaitu karena kedaruratan medis yang mengancam jiwa anda atau bayi, dan korban pemerkosaan. Selain kondisi kesehatan, aborsi atau menggugurkan kehamilan juga hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan dan melalui konseing sebelum tindakan aborsi dilakukan oleh koselor yang berwenang dan kompeten.

Untuk tindakan aborsi sendiri ada berbagai macam. Secara umum ada dua cara untuk menggugurkan kandungan dengan prosedur medis antara lain:

  1. Menggugurkan kandungan dengan obat

Untuk tumbuh dan berkembang, embrio membutuhkan hormon progesteron. Oleh karena itu dokter akan meresepkan obat penggugur kehamilan yang bekerja menghambat hormon progesteron seperti mifepristone dan misprostol. Obat ini akan efektif  jika digunakan pada usia kehamilan 12 minggu pertama.

Ibu hamil yang mengonsumsi ini akan mengalami keguguran berupa perdarahan. Saat mengalami perdarahan sebaiknya langsung bawa ke rumah sakit karena khawatir akan terjadi perdarahan hebat yang membutuhkan pertolongan medis. Ada kontraindikasi yang membuat ibu hamil yang ingin menggugurkan kandungan memilih cara ini yaitu ibu hamil yang alergi dengan obat, hamil ektopik, ada gangguan perdarahan, ada penyakit hati, ginjal dan paru, sedang minum obat kortikosteroid dan menggunakan kontrasepsi seperti KB spiral atau IUD.

  1. Tindakan operasi

Jika anda termasuk yang memiliki kontra indikasi untuk melakukan aborsi dengan obat. Anda bisa menggunakan metode operasi. Untuk tindakan operasi aborsi ada tiga macam yaitu:

  • Aspirasi vakum

Prosedur aspirasi vakum biasanya dilakukan pada ibu hamil yang usia kehamilannya masih pada trimester pertama. Prosedur menggunakan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina untuk mempermudah proses vakum. Dokter akan membersihkan janin menggunakan vakum kurang lebih selama 10 menit. Efek yang mungkin muncul dari tindakan ini adlaah kram perut.

  • Dilatasi dan evakuasi

Jika aspirasi vakum dilakukan pada usia kehamilan trimester pertama. Maka dilatasi dan evakuasi akan efektif pada usia kehamilan trimester kedua. Metode dilatasi dan evakuasi adalah gabungan dari metode aspirasi vakum, forcep dan dilatasi kuret. Untuk melakukan prosedur ini dokter membutuhkan waktu 10 sampai 20 menit.

  • Dilatasi dan ekstraksi

Prosedur dilatasi dan ekstraksi dilakukan pada usia kehamilan trimester ketiga. Prosedur ini melibatkan pembedahan bila diperlukan yaitu melibatkan pembedahan seperti histeretomo dan induksi persalinan. (DKA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here