Resiko dan Komplikasi Prosedur Facelift

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Sebagian orang kemungkinan akan dihadapkan kepada risiko lebih tinggi akibat prosedur facelift, misalnya perokok yang akan berisiko lebih tinggi mengalami rusaknya jaringan kulit. Itu sebabnya, dokter akan menyarankan Anda berhenti merokok sebelum dan selama masa pemulihan facelift.

Bagi Anda yang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin atau clopidogrel, akan memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami pendarahan. Selain itu, dokter kemungkinan akan mempertimbangkan kembali prosedur facelift jika Anda memiliki riwayat penurunan dan kenaikan berat badan yang terjadi beberapa kali. Ini karena perubahan berat badan berdampak pada melarnya kulit. Anda dilarang untuk menjalani facelift jika memiliki riwayat atau kemungkinan tinggi mengalami pendarahan abnormal.

Tindakan facelift cocok bagi :

  • Pasien yang mengalami penurunan volume wajah secara drastis sehingga meninggalkan banyak kulit dan otot yang menggelambir
  • Terlihat kulit yang menggelambir (sagging) di area rahang sehingga wajah tidak terlihat kencang atau tegas
  • Kulit yang menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti kulit yang berkeriput dan turun
  • Bentuk pada area sekitar dagu dan leher mulai berkurang dan tidak kencang karena adanya double chin dan kulit yang kendor

Komplikasi jarang terjadi dan prosedur kosmetik pada umumnya aman selama dilakukan oleh tenaga ahli yang berkualitas dan berpengalaman. Namun, seperti tindakan operasi pada umumnya, tetap ada risiko operasi wajah facelift. Di antaranya yaitu:

  1. Perdarahan
  2. Memar
  3. Hematoma
  4. Infeksi
  5. Komplikasi obat bius
  6. Nekrosis kulit atau kematian jaringan
  7. Dua sisi wajah tidak terlihat sama atau simetris
  8. Pelebaran atau penebalan bekas luka
  9. Kerusakan pada saraf wajah yang mengendalikan otot (biasanya bersifat sementara)
  10. Hilangnya rambut di sekitar lokasi sayatan (jarang terjadi)
  11. Mati rasa, yang bisa membaik dalam beberapa hari atau minggu.

Beberapa gejala yang mengharuskan Anda mendapat pertolongan medis setelah melakukan facelift, antara lain:

  • Demam
  • Dari luka operasi, keluar nanah atau darah
  • Jahitan pada luka operasi lepas sebelum pada waktunya
  • Tampak area sekitar operasi menjadi memerah, membengkak, nyeri ketika disentuh atau timbul rasa sakit yang hebat

Ada beberapa perawatan alternatif yang bisa dicoba, jika Anda ingin memiliki kulit wajah kencang dan bebas kerut tapi tidak ingin menjalani prosedur facelift, yaitu:

  1. Suntik botox. Suntik botox bekerja dengan cara melemahkan atau melumpuhkan otot tertentu, atau memblokir saraf tertentu. Prosedur ini ampuh membuat garis halus, keriput, atau kerutan memudar selama 3-6
  2. Thread-lift. Menarik kulit dari dagu ke dahi menggunakan alat sejenis jarum atau kail dan benang khusus. Metode ini cukup efektif untuk menyamarkan kekerutan wajah dan kulit wajah yang bergelambir dengan efek samping yang relatif minimal.
  3. Non-ablative laser basics. Membantu kulit memproduksi kolagen, mengurangi garis-garis halus, dan menyamarkan bintik hitam.
  4. Thermage basics. Menggunakan frekuensi gelombang radio untuk memanaskan kulit dan memicu produksi kolagen yang membuat kulit kencang. (KKM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here