Respon Tubuh Manusia saat Kambuhnya Alergi Dingin

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Alergi dingin merupakan salah satu jenis alergi yang terbilang susah-susah gampang dalam mengatasinya. Namun, untuk mencegah kambuhnya cukup mudah, yakni dengan menghindari paparan udara atau air dingin. Alergi dingin memiliki gejala-gejala khas yakni seseorang akan langsung mengalami gatal-gatal kemerahan dan adanya benjolan di area yang gatal tersebut.

Saat penderita alergi dingin tidak bisa menghindari paparan udara dan air dingin, tandanya ia akan mengalami kekambuhannnya. Berikut ini adalah reaksi atau respon tubuh saat kambuh dengan alergi dinginnya.

Alergen (udara dingin) memasuki tubuh manusia melalui berbagai rute diantaranya kulit dan saluran nafas. Ketika masuk, alergen akan dijamu serta diproses oleh Antigen Presenting Cells (APCs) di dalam sel tubuh yang dinamakan dengan endosom. Kemudian APC akan mempresentasikan Major Histocompatibility Complex (MHC) kelas II kepada sel limfosit T helper (Th0) di dalam limfe sekunder.

Sel Th0 akan mengeluarkan Interleukin-4 (IL-4) yang merubah proliferasi sel Th menjadi Th2. Sel Th2 akan menginduksi sel limfosit B (sel B) untuk memproduksi 17 Imunoglobulin (Ig). 15,21 Pada orang dengan alergi, Th1 tidak cukup kuat menghasilkan interferon gamma (IFN-ɤ) untuk mengimbangi aktivitas Th2, sehingga Th2 akan lebih aktif memproduksi IL-4. Hal ini menyebabkan sel B menukar produksi antibodi IgM (imunoglobulin M) menjadi IgE (Imunoglobulin E).

IgE akan menempel pada reseptor IgE berafinitas tinggi (FcƐRI) pada sel mast, basofil dan eosinofil. Beberapa menit setelah paparan ulang alergen, tubuh akan mengalami fase reaksi. Sel mast yang ada di dalam tubuh manusia akan mengalami degranulasi yaitu suatu proses pengeluaran isi granul ke lingkungan ekstrasel yang berupa histamin, prostaglandin serta sitokin-sitokin yang menimbulkan gejala klinis.

Kemudian terjadilah fase lambat. Fase ini dimulai pada 2-6 jam setelah paparan alergen dan puncaknya setelah 6-9 jam. Mediator peradangan akan menginduksi sel imun seperti basofil, eosinofil dan monosit bermigrasi ke tempat kontak dengan paparan alergen. Sel-sel tersebut akan mengeluarkan substansi peradangan spesifik yang menyebabkan aktivitas imun berkepanjangan serta kerusakan jaringan tubuh manusia.

Kerusakan yang terjadi pada jaringan tubuh manusia, paling sering terjadi pada jaringan kulit. Maka dari itu, penderita alergi dingin akan mengalami kerusakan struktur kulit berupa peradangan. Saat itulah, peran obat-obatan sangat berguna untuk mengurangi reaksi tubuh tersebut. Jika dibiarkan saja maka akan fatal. Alergi dingin tidak bisa dianggap remeh. Jika tidak segera ditangani, alergi dingin menyebabkan syok anafilaktik seperti penurunan tekanan darah secara drastis, tidak bisa bernapas, bahkan pingsan.

Dengan demikian kita dapat membayangkan bahwa reaksi tubuh saat alergi dingin kambuh tidak dapat dianggap sepele. Hal paling baik adalah dengan mencegah penderita alergi dingin dari paparan udara dan air dingin secara langsung. (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here