SehatFresh.com – Kehamilan merupakan suatu proses hasil pertemuan sel telur dan sperma di ovarium menuju tuba fallopi tumbuh dan berkembang di dalam rahim. Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan salah satunya akan mempenaruhi berat badan janin. Selama masa kehamilan ibu hamil normalnya mengalami kenaikan berat badan sekitar 8 – 12 kg.
Berat badan normal bayi baru lahir yaitu 2500 – 4000 gram. Selama dalam kandungan berat badan taksiran janin dapat dihitung melalui tinggi fundus uteri. Rumus menghitung TBJ (taksiran berat janin) dalam kandungan yaitu :
- Apabila kepala bayi belum masuk panggul (konvergen)
(TFU (dalam ukuran cm) – 11) x 155 = …… gram
- Apabila kepala bayi sudah masuk panggul (divergen)
(TFU (dalam ukuran cm) – 12) x 155 = …… gram
Selama masa pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan anda harus memperhatikan berat badan taksiran janin agar tetap normal sesuai dengan usia kehamilannya. Apabila berat badan janin dalam kandungan berlebihan maka akan membawakan sebuah resiko dan bahaya. Berikut ini beberapa resiko dan bahaya jika berat bayi berlebihan dalam kandungan, antara lain :
- Kelainan bawaan
Menurut dokter spesialis kandungan yang bernama dr Yusfa Rasyid, SpOG menyatakan bahwa berat bayi berlebihan dalam kandungan akan beresiko adanya kelainan bawaan. Salah satu kelainan tersebut yaitu bayi dapat meninggal dalam kandungan (sudden death).
- Resiko terjadinya cedera
Dokter Yusfa juga menjelaskan bahwa berat bayi berlebihan dalam kandungan akan beresiko tinggi terjadinya cedera pada saat proses persalinan. Hal ini terjadi karena bahu bayi akan terjebak di bawah tulang panggul ibu (distosia bahu) sehingga sulit untuk dikeluarkan dan akan mengakibatkan kerusakan saraf pada bahu, lengan dan leher bayi.
- Gangguan pernafasan
Berat bayi berlebihan dalam kandungan memiliki ruang gerak yang kurang sehingga dapat menghambat sistem pernafasan. Selain itu pada saat dilahirkan bayi akan beresiko tidak menangis karena sistem pernafasannya mengalami gangguan.
- Cerebralpalsy
Pada saat proses persalinan pada bayi dengan berat badan berlebih selain terjadi distosia bahu, bayi akan beresiko mengalami cerebralpalsy dimana terjadi kelumpuhan saraf otak karena ukuran kepala yang cukup besar. Sehingga untuk mencegah hal ini anda dapat memilih proses persalinan dengan metode secsio sesarea.
- Resiko terjadinya hipoglikemik
Salah satu penyebab bayi besar dalam kandungan yaitu ibu yang mengalami diabetes selama masa kehamilan (diabetes gestasional). Saat dalam kandungan sumber nutrisi bayi tersebut lebih banyak glukosa, akan tetapi setelah mereka dilahirkan bayi tersebut umumnya akan mengalami kadar glukosa rendah (hipoglikemik) karena sumber nutrisi mereka terputus.
- Obesitas
Bayi besar dalam kandungan saat dilahirkan akan mengalami obesitas. Hal ini terjadi karena biasanya ibunya juga mengalami obesitas selama kehamilan.
- Sindrom metabolik
Bayi besar atau makrosomia akan beresiko mengalami sindrom metabolik dimana kondisi tersebut ditandai dengan kelebihan lemak, peningkatan tekanan darah dan tingginya kadar gula. (KMY)