SehatFresh.com – Seiring perkembangan zaman, jumlah penderita kanker payudara di Indonesia terus bertambah. Beberapa tahun terakhir pasien kanker payudara mulai menyerang kalangan muda. Dulu kanker payudara kerap menyerang perempuan yang sudah berusia di atas 30 tahun.
Namun, kini usia penderita kanker payudara semakin bergeser ke perempuan yang berusia muda atau remaja. Peningkatan kasus kanker payudara di kalangan muda belum diketahui penyebab pastinya karena penyakit kanker berhubungan dengan berbagai faktor. Banyak faktor yang meningkatkan resiko kanker payudara.
Beberapa faktor risiko tidak dapat diubah seperti usia atau riwayat keluarga, tetapi ada juga faktor risiko yang berhubungan dengan gaya hidup seperti merokok dan minum alkohol. Kanker payudara pada usia muda kemungkinan terjadi pada wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker payudara. Risiko juga semakin meningkat bila jumlah kerabat dekat yang menderita kanker lebih dari 1 orang.
Begitu pula jika wanita tersebut mengalami paparan radiasi dalam jumlah besar khususnya di daerah dada sejak usia kanak-kanak. Semua saudara dari penderita kanker payudara memiliki peningkatan resiko mengalami kanker payudara namun saudara tingkat pertama (saudara kandung, orang tua, anak) memiliki peningkatan resiko dua sampai tiga kalilipat dibandingkan dengan populasi umum.
Para peneliti menemukan gen BRC-1 (Breast Cancer 1) dan BRC-2 (Breast Cancer 2). BRC-1 dapat dideteksi pada 1 dari 400 wanita dan mutasi BRC-2 dan gen tersebut menyebabkan 5% kasus kanker payudara yang disebabkan faktor keturunan. Di sisi lain, para peneliti dari American Cancer Society telah menemukan bukti bahwa risiko kanker payudara meningkat pada wanita perokok, terutama pada wanita yang mulai merokok di usia muda.
Hasil penelitian menemukan fakta bahwa risiko wanita perokok yang menderita kanker payudara hanya meningkat pada peminum dan mantan peminum alkohol, dan tidak terlihat peningkatan risiko pada mereka yang tidak pernah minum alkohol.
Gejala paling sering pada kanker payudara adalah adanya benjolan di sekitar payudara. Kanker biasanya hanya memengaruhi satu payudara, jarang ditemukan ada kanker di kedua payudara pada saat yang sama. Benjolan biasanya terasa keras dengan permukaan yang tidak rata dan seringkali benjolan tidak disertai rasa nyeri. Umumnya, seseorang baru diketahui menderita penyakit kanker payudara setelah kanker menginjak stadium yang cukup parah.
Hal ini bisa disebabkan kurangnya pengetahuan sehingga terlambat untuk memerikasakannya ke dokter. Maka dari itu, pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan sejak usia remaja dan dilakukan sebulan sekali, pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dihitung dari hari pertama haid. Jika ditemukan ada hal yang tampak berbeda pada payudara, segeralah pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.