Risiko Komplikasi Otitis Media yang Bisa Terjadi

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Otitis media adalah infeksi atau inflamasi (peradangan) di telinga tengah. Pada sebagian besar kasus otitis media jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Terlebih, antibiotik telah menghasilkan penurunan frekuensi komplikasi otitis media secara keseluruhan dibandingkan dengan era preantibiotik. Meski begitu, komplikasi berat masih sangat mungkin terjadi.

Komplikasi otitis media berpotensi menyerang penderita, khususnya yang masih anak-anak. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang dan belum terbentuk sempurna.

Apa sajakah komplikasi otitis media yang bisa terjadi? Di bawah ini deretannya:

  • Merobek gendang telinga

Otitis media dapat menimbulkan nanah atau lendir di telinga bagian dalam. Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Selain pendengaran berkurang, dalam kondisi tertentu, tekanan atau kerusakan yang terjadi di telinga tengah dapat merobek gendang telinga.

  • Abses otak

Ini adalah kondisi pembengkakan yang berisi nanah dan muncul di dalam otak. Gejalanya berupa sakit kepala parah, kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh, demam, kebingungan, dan kejang-kejang. Ini adalah kondisi darurat yang membutuhkan penanganan di rumah sakit.

  • Wajah lumpuh

Pembengkakan yang terjadi akibat infeksi telinga tengah bisa menekan saraf-saraf wajah. Alhasil, penderita tidak bisa menggerakkan sebagian atau seluruh bagian wajah mereka.

  • Gangguan bicara

Bila anak Anda sering mengalami infeksi telinga, maka akan mempengaruhi indera pendengarannya. Gangguan bicara pun bisa menjadi dampak lanjutannya.

  • Labirintitis

Terkadang, infeksi bisa menyebar hingga ke labirin, struktur halus yang berada jauh di dalam telinga. Kondisi ini dikenal dengan istilah labirintitis. Gejalanya antara lain pusing, vertigo, kehilangan pendengaran, dan keseimbangan.

  • Mastoiditis

Jika infeksi yang terjadi menyebar hingga ke area mastoid, tulang yang berada di belakang telinga, maka dikenal dengan istilah mastoiditis. Gejalanya adalah demam, sakit kepala, kehilangan indera pendengaran, pembengkakan, dan rasa sakit pada bagian belakang telinga.

  • Kolesteatoma

Kumpulan sel-sel kulit abnormal di dalam telinga disebut kolesteatoma. Bila penderita sering mengalami infeksi telinga tengah atau yang bersifat kronis, maka kolesteatoma bisa merusak struktur telinga dan mengganggu fungsi pendengaran. Gejala kolesteatoma antara lain kehilangan pendengaran, kelumpuhan pada setengah bagian wajah, pusing, dan tinnitus atau telinga berdesir.

  • Meningitis

Terakhir, jika infeksi yang terjadi menyebar hingga ke selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang, maka munculah kondisi yang disebut meningitis. Gejalanya di antaranya sakit kepala parah, demam, mual, leher kaku, jantung berdetak cepat, dan sensitif terhadap cahaya. Jika ini terjadi pada anak Anda, disarankan untuk segera menemui dokter atau sentra pelayanan kesehatan. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here