Risiko Penyakit Berdasarkan Golongan Darah

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Selama ini mengetahui golongan darah dianggap bermanfaat jika suatu saat seseorang membutuhkan untuk memberi ataupun menerima donor dari orang lain. Selain itu, dengan mengetahui jenis golongan darah juga membantu diri kita untuk mengetahui risiko kesehatan yang mudah menyerang. Golongan darah tidak bisa diubah, namun mengetahui potensi risiko sejak awal akan sangat membantu Anda menentukan tindakan pencegahan apa yang sesuai untuk Anda.

  1. Golongan darah A

Menurut penelitian, orang yang memiliki golongan darah A berpotensi tinggi mengalami kanker perut. Dibandingkan dengan golongan darah B atau O, risiko penyakit ini pada orang dengann golongan darah A lebih tinggi hingga 20 persen. Kanker perut adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri bernama H. pylori yang dimiliki oleh hampir semua manusia. Namun bakteri ini mungkin menjadi lebih sensitif pada golongan darah tertentu, seperti A dan AB. Hal inilah yang kemudian menyebabkan kanker perut mengintai golongan darah A.

Selain itu, tipe darah A memiliki risiko paling tinggi terhadap penyakit jantung jika dibandingkan dengan golongan O. Untuk mencegah, batasi konsumsi daging yang diawetkan (sosis, kornet, bacon) yang kaya akan nitrat. Nitrat dalam tubuh dapat diubah menjadi komponen pendukung kanker. Makanan yang dianjurkan ialah kelompok nabati. Sumber hewani bisa diperoleh dari ikan dan ayam kampung, ini pun dengan jumlah dan frekuensi terbatas. Susu yang dianjurkan adalah susu fermentasi (yoghurt), krim tanpa lemak, keju alami, telur dalam jumlah terbatas.

  1. Golongan darah AB

Serangan Jantung menjadi musuh terbesar bagi pemilik golongan darah AB. Sebuah studi mengatakan bahwa pemilik golongan darah AB memiliki 23 persen risiko lebih besar mengalami sakit jantung dibandingkan dengan golongan darah lainnya. Orang-orang dengan golongan darah AB sangat berisiko mengalami gangguan kognitif dan masalah memori. Artinya, golongan darah AB mungkin mengalami masalah dalam belajar dan proses mengingat.

Untuk mencegahnya Anda lakukan olahraga secara rutin memiliki dampak positif bagi fungsi kognitif. Aktivitas fisik akan membawa lebih banyak oksigen ke otak. Lakukan setidaknya latihan ringan selama 30 menit 5 kali dalam satu minggu. Tantanglah otak dengan hal-hal baru, seperti belajar bahasa baru, membaca buku yang sulit, bermain teka-teki dan hal-hal lainnya yang mengharuskan otak untuk bekerja.

  1. Golongan darah B

Penyakit yang sering dijumpai pada orang bergolongan darah B yaitu Kerusakan sistem syaraf, susah tidur, sakit kepala atau migrain, kegemukan, serangan jantung, penyakit hati, gangguan saluran empedu, gangguan saat haid, sakit tulang belakang. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.

Golongan darah B rentan terhadap penyakit autoimun dan serangan virus, mereka dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran hijau yang kaya magnesium. Daftar makanan yang diperbolehkan adalah semua produk susu kecuali, blue cheese dan es krim, telur ayam baik organik maupun ayam kampung.

  1. Golongan darah O

Orang dengan golongan darah O memiliki kekebalan terhadap penyakit jantung hingga 23 persen lebih tinggi dibanding dengan golongan darah lain. Golongan darah O juga disebut memiliki kekebalan terhadap kanker pankreas hingga 37 persen. Orang dengan golongan darah O berisiko dengan penyakit tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri H pylori. Risiko semakin tinggi karena orang dengan golongan darah O memiliki produksi sel telur yang lebih rendah dibandingkan dengan golongan darah lain.

Golongan darah O harus memastikan kebutuhan nutrisi tercukupi dengan rutin makan buah dan sayur. Mereka boleh makan daging sebanyak-banyaknya, kecuali daging olahan. Yang harus dihindari ataupun dibatasi ialah : kol, brokoli, kembang kol,sawi, pokcoi, taoge, terong, jamur dan kentang.  (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here