SehatFresh.com – Indonesia merupakan salah satu negara dimana tingkat kejadian AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi) yang cukup tinggi. Angka kematian ibu disebabkan oleh beberapa faktor penyebab seperti perdarahan, komplikasi kehamilan berupa preeklamsi, eklamsi dan lain-lain. Apa yang anda ketahui mengenai preeklamsia?
Yang dimaksud dengan preeklamsia yaitu suatu kondisi hipertensi yang disertai dengan adanya proteinuria, odema atau bengkak yang muncul di usia kehamilan >20 minggu atau timbul lebih awal karena adanya perubahan hidatidiformis yang luas pada vili dan korialis. Selain itu menurut reverensi lain menjelaskan bahwa preeklamsia adalah suatu penyakit yang umumnya terjadi pada usia kehamilan trimester 3 atau sebelumnya contohnya mola hidatidosa. Penyakit ini ditandai dengan kondisi hipertensi dimana tekanan darah >140/90 mmHg, adanya proteinuria dan odema yang timbul karena kehamilan.
Preeklamsia dibagi menjadi 2 jenis yaitu pertama preeklamsia ringan yang ditandai dengan tekanan darah 140/90 mmHg, adanya proteinuria kuantitatif 0,3 gram dan terjadinya kenaikan berat badan sekitar 1 kg atau lebih dalam waktu 1 minggu. Kedua preeklamsi berat yang ditandai dengan tekanan darah 160/110 mmHg, proteinuria >3 gram, oliguria urin < 40cc/24 jam, gangguan virus dan rasa nyeri di epigastrium, gangguan selebral dan odema paru dan sianosis.
Penyebab terjadinya preeklamsia belum bisa diketahui dengan pasti walaupun banyak penelitian yang melakukan riset mengenai preeklamsia akan tetap riset tersebut hanya di dasarkan pada teori yang dihubungkan dengan kejadian. Preeklamsia menimbulkan beberapa komplikasi yang dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi, sehingga hal tersebut harus bisa dihindari agar tidak timbul bahaya kehamilan.
Di Dunia sekitar 5-8% ibu hamil mengidap preeklamsia dan kasus kematian yang disebabkan oleh preeklamsia sekitar 10%-15%. Pada saat ibu hamil melakukan pemeriksaan ANC, biasanya bidan atau dokter seringkali menganjurkan ibu hamil untuk melakukan aktivitas berjalan kaki di pagi hari sebagai bentuk latihan fisik yang ringan bagi ibu hamil. Latihan fisik tersebut memiliki manfaat besar bagi ibu hamil salah satunya yaitu mengurangi resiko terjadinya preeklamsia selama kehamilan.
Seorang wanita hamil akan mengalami banyak perubahan baik perubahan secara fisik maupun psikis. Perubahan fisik yang nampak pada ibu hamil yaitu perubahan bentuk tubuh dan kenaikan berat badan. Bertambahnya usia kehamilan maka akan bertambah pula kenaikan berat badan ibu hamil sehingga kaki akan lebih berat menopang berat tubuh yang semakin besar.
Fungsi dari aktivitas berjalan kaki membantu kaki untuk menjaga berat badan dan mengurangi kadar kolesterol dalam darah sehinggal tekanan darah dalam tubuh selama hamil menjadi lebih stabil. Kondisi tekanan darah yang stabil dan normal akan mengurangi resiko terjadinya preeklamsia. Selain berjalan kaki bermanfaat untuk melancarkan proses persalinan, mencegah terjadinya diabetes gestasional, dll. (KMY)