SehatFresh.com – Kehamilan adalah suatu proses mulai dari pembuahan dua sel hingga menjadi bayi yang berkembang dengan pesat. Masa kehamilan dibagi menjadi tiga yakni trimester pertama, trimester kedua dan trimester ketika. Tiap trimester dalam kehamilan memiliki perkembangan dan tanda-tanda yang berbeda-beda. Kali ini kita akan membahas tentang masa-masa akhir menjelang kelahiran yakni trimester ke-3. Kehamilan yang menginjak trimester tiga mempunyai tanda-tanda khusus yang mengarah pada kelahiran. Menjelang proses kelahiran, tanda dan gejala yang dirasakan ibu hamil biasanya berbeda dengan trimester sebelumnya.
Apa yang terjadi pada trimester ke-3? Pada trimester ketiga tepatnya pada minggu ke-28 sampai 40, bayi Anda menjadi jauh lebih aktif dan cenderung memiliki rutinitas tidur dan bangun (Catharine, 2008). Dalam buku Catharine yang berjudul Konsultasi Kebidanan juga disebutkan bahwa ternyata ada perbedaan pola pergerakan bayi di trimester ketiga. Walaupun saat dilakukan tindakan USG pada awal kehamilan atau sekitar 6 minggu, bayi Anda telah menunjukkan mulai ada sedikit pergerakan, namun biasanya bayi belum melakukan gerakan yang aktif.
Menurut Curtis dalam bukunya yang berjudul Your Pregnancy Week by Week menyebutkan bahwa gerakan bayi juga dapat disebut dengan istilah quickening. Gerakan bayi selanjutnya bervariasi intensitasnya mulai dari denyutan halus, kadang dirasakan seperti adanya gelembung-gelembung gas di dalam kehamilan awal, hingga menuju gerakan cepat disertai nyeri saat bayi bertambah besar.
Pola pergerakan bayi juga dapat digunakan sebagai pertanda akan menjelangnya detik-detik kelahiran. Maka dari itu pada trimester ketiga, pola pergerakan janin perlu mendapatkan pantauan. Mulai dari tahap ini, bayi akan mulai bergerak. Pergerakan bayi harus dipantau dari segi frekuensinya, jenis gerakannya dan kapan terjadinya gerakan. Gerakan bayi di trimester ketiga ini dapat menunjukkan bahwa otot-otot bayi berkembang dengan baik. Berkembangnya otot bayi ini juga mempengaruhi pertumbuhan organ-organ tubuh bayi, seperti paru-paru, jantung dan ginjal. Karena semakin bertambahnya usia bayi dalam kandungan, maka semakin berkembang pula organ-organ tubuh bayi.
Di dalam kandungan ibu, bayi melakukan gerakan-gerakan untuk melatih paru-parunya. Fungsinya adalah untuk melatih kemampuan bernafasnya. Itulah mengapa saat ini sudah berkembang metode persalinan water birth, yakni metode persalinan yang dilakukan di dalam air. Bayi sebenarnya sudah mulai terbiasa dengan cairan amnion di dalam kandungan, sehingga metode water birth dijadikan sebagai inovasi dalam persalinan di masa kini.
Sementara itu, di usia kehamilan 37 minggu bayi sudah mulai bergerak untuk mencapai posisi keluar dari rahim. Kebanyakan bayi melakukan pergerakan dari kepala menuju ke pintu atas panggul (PAP), sehingga saat diraba dan dilihat melalui USG dapat terlihat presentasi kepala. Bayi sudah mulai bergerak untuk mencapai jalan lahir. Dari hal ini, ibu hamil akan mengalami nyeri karena pergerakan bayi yang sudah mulai turun ke bawah, nyeri ini merupakan kontrksi yang dapat menandakan waktu kelahiran sudah mulai dekat. Ada yang mempunyai pendapat bahwa gerakan bayi sebenarnya melambat karena ukurannya yang semakin membesar, akan tetapi Anda harus mewaspadai apabila di trimester ketiga bayi terasa tidak bergerak. Segera konsultasi dengan dokter atau bidan andalan untuk mengetahui perkembangan bayi di dalam kandungan menjelang kelahiran. (SPT)