Tips Pola Makan Sehat untuk Anak Diabetes

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Ada dua jenis diabetes yang dapat terjadi pada anak-anak yakni diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2. Perbedaannya, pada diabetes tipe 1 faktor penyebab utamanya adalah faktor genetik. Sementara itu diabetes tipe 2 biasanya dipicu oleh faktor gaya hidup. Pola makan untuk anak dengan diabetes melitus harus diperhatikan untuk menunjang kesehatannya.

Keliru dalam menerapkan pola makan pada anak penderita diabetes bisa berakibat fatal. Tapi, yang perlu ditekankan di sini adalah benar-benar melarang anak mengonsumsi makanan tertentu. Dengan kata lain, punya diabetes bukan berarti anak Anda harus benar-benar meninggalkan makanan tertentu.

Pilih makanan yang menjaga kadar gula darah (glukosa) lebih stabil. Makanan anak juga harus menyediakan cukup kalori untuk menjaga berat badan dalam masa pertumbuhannya.

Berat badan dan pola pertumbuhan bisa menunjukan apakah anak dengan diabetes sudah mendapatkan gizi yang cukup. Perubahan pada kebiasaan makan dan aktivitas fisik dapat meningkatkan kontrol gula darah.

Berat badan dan pola pertumbuhan ini erat kaitannya dengan pola makan yang baik atau diet pada anak. Tujuan diet pada anak yang mengidao DM tipe 1 adalah untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan.

Tak hanya itu, diet ini juga mempertahankan kadar gula darah sampai normal atau mendekati normal dan begitu juga dengan mempertahankan berat badan. Selain itu juga untuk mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah hingga mengurangi ataupun mencegah komplikasi.

Maka, disarankan bagi anak untuk mengonsumsi sumber protein hewani seperti ayam tanpa kulit, ikan, telur rendah kolesterol atau putih telur, daging tidak berlemak. Sementara itu, sumber protein nabati antara lain tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang kedelai.

Sayur-sayuran tinggi serat, seperti kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, dan terong juga disarankan untuk anak penderita diabetes. Begitu pula dengan buah-buahan, seperti jeruk, apel, pepaya, jambu air, salak dan belimbing (sesuai kebutuhan).

Sebaliknya, batasi semua sumber karbohidrat, seperti nasi, bubur, roti, mie, kentang, singkong, ubi, sagu, gandum, pasta, jagung, talas, havermut, sereal, ketan dan makaroni. Jenis makanan lain yang sebaiknya juga dibatasi ialah sumber protein hewani tinggi lemak jenuh, seperti kornet, sosis, sarden, otak, jeroan dan kuning telur.

Anak boleh saja makan kue dan makanan manis dalam jumlah terbatas dan diperlukan perencanaan tambahan jika sudah mengonsumsi kue. Setelah anak Anda makan makanan bergula, seperti kue ulang tahun, harus diseimbangkan dengan cara mengurangi konsumsi karbohidrat lain, misalnya kentang, pasta atau nasi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kadar gula darah. Namun, pastikan anak tidak mengonsumsi gula berlebih. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here