SehatFresh.com – Tidak sedikit suami yang malu-malu saat meminta istrinya untuk berhubungan seksual. Begitu pula kebalikannya, istri malu-malu juga untuk mengajak berhubungan badan. Kebanyakan suami atau istri tidak tahu bagaimana cara membangkitkan gairah seksual pasangannya sehingga lagi-lagi mereka melakukan hal yang sudah pernah dilakukan sebelumnya di ranjang.
Para suami atau istri berharap bisa menemukan apa yang diinginkan pasangannya tanpa pernah bertanya langsung. Beberapa dari mereka mengaku takut akan mengecewakan pasangannya atau malah takut mendapat penolakan.
Cara membangkitkan gairah seks pasangan adalah tantangan tersendiri. Bagaimana bila gairah seks yang menurun terjadi pada diri sendiri? Bila tak segera teratasi, imbasnya bisa menular ke pasangan, lho. Ujung-ujungnya, kehidupan di atas ranjang akan terasa hambar.
Pakar kesehatan seksual Amerika Serikat (AS) Lauren Brim menjelaskan, setiap pasangan harus saling menjaga energi hubungan seksual itu seperti cara seseorang menjaga kesehatan tubuhnya kita secara rutin. Bak bagaimana loyalitas seseorang terhadap pekerjaan, hal itu juga dilakukan terhadap pasangan. Dan itu berarti berbagi fantasi seks. Komunikasi lebih intim dan tampil secara seksual untuk pasangan.
Menurutnya, kesalahan yang sering terjadi pada setiap pasangan adalah ketika mereka semakin lama hidup bersama, malah semakin banyak hal yang tidak terungkap.
“Saya sering berbicara dengan wanita yang bahkan tidak memberi tahu pasangan mereka, bahwa mereka ingin berhubungan seks,” kata Brim.
Wanita bahkan tidak memulai melakukan inisiatif untuk memulai hubungan seks dan cenderung menunggu. Wanita masih malu-malu atau sungkan untuk mengatakan terlebih dahulu bahwa mereka sedang terangsang.
“Saya pikir salah satu cara terbaik untuk menjaga energi yang mengalir adalah membicarakannya saat makan malam dan terus lakukan hubungan seksual setelah itu,” ungkapnya.
Pasangan yang aktif mendiskusikan tentang apa yang mereka inginkan di ranjang melaporkan kepuasan lebih terhadap kehidupan seksnya, ungkap sebuah studi dalam Journal of Social and Personal Relationships. Selain itu, mereka yang berbicara tentang seks saat turut berpartisipasi dalam tindakan tersebut merasa lebih puas secara seksual.
Tak perlu membeli mainan seks baru, misalnya cukup mencoba posisi baru. Keinginan seksual ini juga tak perlu dikatakan terus menerus, tetapi sesekali perlu diutarakan oleh wanita.
Brim mencontohkan cara paling sederhana ialah dengan memuji pasangan saat berpenampilan berbeda ketika menghadiri acara pernikahan. Pria ketika itu pasti memakai batik atau jas, sedangkan wanita pasti memakai kebaya atau kain. Dalam situasi ini, memungkinkan untuk saling puji kembali seperti sedang pacaran.
“Kuncinya adalah kreatif dan terus menggali rasa keinginan pasangan untuk melecutkan kehidupan seksual Anda. Lakukan mulai sekarang,” tegas Brim.
Satu hal lagi yang tak boleh dikesampingkan adalah pemanasan (foreplay). Bukan hanya wanita yang butuh ‘pemanasan’, pria juga butuh meskipun lebih singkat. Jadi, kalau suami menunjukkan akan go straight, sementara istri belum cukup panas, maka sang istri bisa mencoba menahannya dengan berbagai cara yang erotis. Tapi, jangan terlalu lama karena bisa-bisa suami malah keburu kehilangan selera. (SBA)