Sehatfresh.com – Banyak orang Indonesia menyukai makanan pedas. Apakah Anda termasuk di antaranya? Bila ya, Anda harus ekstra waspada bila ingin menikmati makanan pedas saat berpuasa.
Pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebutkan, konsumsi makanan pedas saat berbuka puasa ternyata boleh-boleh saja dilakukan. Namun, tidak dikonsumsi dengan berlebihan dan orang tersebut tidak mengalami masalah pada saluran pencernaan.
Menurut beliau, kandungan capsaicin di dalam cabai yang membuat rasa makanan menjadi pedas ini ternyata bisa membuat nafsu makan kita meningkat sekaligus melancarkan pencernaan. Alhasil, bagi mereka yang di bulan puasa kerap mengalami masalah susah buang air besar akibat dari kurang gerak atau kurang minum, konsumsi makanan pedas bisa membantu mengatasi masalah tersebut.
Hanya saja, dr. Ari menyarankan, untuk tidak mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan karena bisa memicu masalah sakit maag. Dalam beberapa kasus, hal ini juga bisa memicu diare. Selain itu, bagi mereka yang memiliki masalah wasir, konsumsi makanan pedas bisa memicu sensasi panas pada anus dan bahkan pendarahan saat buang air besar.
Dengan kata lain, Anda tidak perlu khawatir untuk langsung berbuka dengan makanan pedas saat berbuka puasa. Namun, ada baiknya Anda juga tidak mengonsumsinya secara berlebihan karena tentu akan membuat perut terasa penuh, begah, dan tidak nyaman setelah berbuka puasa. Tambah lagi, Anda juga harus bebas dari riwayat gangguan pencernaan.
Hal senada diungkapkan oleh praktisi klinis yang juga staf pengajar divisi Gastroenterologi Departemen Penyakit Dalam FKUI, “Cabai juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh sehingga proses pembakaran kalori lebih baik”.
Secara umum kalau memang tidak punya masalah dengan pencernaan, cabai bisa dikonsumsi. Tetapi, tetap tidak boleh berlebihan. Sebab, cabai justru bisa menimbulkan masalah lain, meski dapat membantu buang air besar yang kadang-kadang sulit saat berpuasa.
Usahakan pula mengonsumsi menu pedas hanya sebagai makanan utama. Jangan mengonsumsi makanan pedas sebagai camilan karena akan membuat Anda untuk terus-terusan makan makanan pedas dan berakhir berlebihan.
Terkadang, saat setelah memakan makanan pedas, akan muncul rasa panas di perut. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa memilih minum jus timun atau minuman berlemak, seperti susu. Jus timun memiliki sifat dingin yang dapat menetralisir rasa panas di perut, sedangkan susu mengandung lemak yang dapat menyerap rasa panas di mulut maupun di usus. Perbanyak meminum air putih juga dapat membantu menetralisir efek buruk makanan pedas yang berlebihan. (SBA)