Waspadai Penyebab dan Gejala Dispareunia saat Berhubungan

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Hubungan intim mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, seperti membantu untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan membakar kalori. Namun, jika Anda merasa nyeri pada organ intim saat berhubungan intim, pastinya akan sangat tidak menyenangkan. Anda juga perlu waspada karena rasa sakit tersebut bisa saja pertanda dispareunia.

Dispareunia dapat terjadi pada pria atau pun wanita, meskipun nyatanya wanita lebih umum mengidap kondisi ini. Nyeri saat berhubungan seks dapat terjadi karena berbagai faktor penyebab, mulai dari masalah fisik hingga psikologis.

Untuk lebih jelasnya, beberapa faktor yang dapat menyebabkan dispareunia antara lain:

Pada pria:

  • Peradangan pada organ reproduksi pria, seperti radang penis, radang skrotum atau prostatitis (peradangan kelenjar prostat).
  • Penggunaan obat antidepresan tertentu dapat menimbulkan nyeri pada pria ketika orgasme.

Pada wanita:

  • Anatomi wanita, seperti kondisi selaput dara tertutup, radang vulva, episiotomi, dan perlekatan klitoris.
  • Infeksi, seperti infeksi jamur maupun bakteri.
  • Obat antihistamin yang digunakan dalam jangka waktu yang lama.
  • Obat-obatan antibiotik yang digunakan dalam waktu lama, yang dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.
  • Kondisi kejiwaan atau psikis seseorang, seperti trauma seksual pada masa lalu, perasaan cemas, masalah pernikahan, rasa bersalah, atau konflik dengan keluarga.

Terdapat juga faktor lain yang dapat menurunkan hasrat seksual dan berpotensi memicu dispareunia, yakni

  • Memiliki rasa takut, bersalah, atau malu yang berkaitan dengan hubungan seks.
  • Stres tidak hanya akan memicu timbulnya berbagai penyakit, tetapi juga dapat membuat otot-otot di bagian panggul mengencang dan menimbulkan rasa sakit ketika berhubungan intim. Gairah untuk melakukan hubungan pun akan berangsur turun ketika sedang stres.
  • Memiliki masalah hubungan dengan pasangan atau orang lain.
  • Merasa tidak percaya diri, gelisah, bahkan depresi dengan tampilan atau kondisi tubuh.
  • Tengah mengonsumsi suatu obat, misalnya pil KB.
  • Memiliki riwayat kejahatan atau kekerasan seksual.

Beberapa gejala yang ditimbulkan oleh dispareunia antara lain:

  • Rasa panas atau nyeri pada kemaluan.
  • Rasa nyeri yang timbul saat penetrasi seksual dimulai.
  • Rasa nyeri yang timbul setiap terjadi penetrasi, bahkan ketika memasukkan tampon ke dalam vagina.
  • Rasa nyeri di dalam yang timbul ketika melakukan gerakan mendorong saat berhubungan seksual.
  • Rasa nyeri yang timbul setelah melakukan hubungan seksual yang tidak terasa nyeri.
  • Rasa nyeri seperti berdenyut yang bertahan hingga berjam-jam setelah berhubungan seksual.

Terkadang, bisa sangat sulit untuk mengatakan apakah rasa sakit saat berhubungan seks diakibatkan oleh faktor fisik atau faktor psikologis. Namun, jika tidak diatasi, rasa sakit di awal dapat menyebabkan ketakutan berulang terhadap hubungan seks, yang membuat seseorang tidak dapat rileks dan menimbulkan rasa nyeri yang lebih parah. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here