Waspadai Sisik di Kulit atau Seborrhea pada Anak Bayi

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Bayi atau anak-anak memiliki kulit yang masih tipis, sensitif dan belum berfungsi secara sempurna sehingga hal ini akan membuat bayi lebih rentan mengalami masalah kulit. Terlebih lagi apabila kurangnya merawat dan menjaga kebersihan anak dan lingkungan. Salah satu jenis masalah yang sering di alami bayi dan anak yaitu seborrhea, apa yang anda ketahui mengenai kondisi tersebut?

Seborrhea merupakan suatu kondisi peradang pada kulit bagian atas yang menyebabkan timbulnya sisik seperti kulit ular yang terjadi dibagian wajah, kepala atau bagian tubuh lainnya. Kondisi ini dalam istilah lain sering kali disebut dengan dermatitis seborrheic dimana munculnya ketombe pada bayi yang berkaitan dengan hormon androgen pada sang ibu yang tersisi di dalam tubuh si kecil.

Timbulnya sisik pada bayi merupakan suatu kondisi yang normal di alami bayi karena pengaruh hormon, akan tetapi apabila hal tersebut berlangsung cukup lama dan semakin memburuk maka akan berlanjut pada kondisi yang sebut dengan dermatitis seboroik dimana ang sering kita sebut dengan kotembe yang berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.

Seborrhea pada umumnya terjadi di kulit kepala, akan tetapi kondisi ini dapat muncul dibagian wajah, dan bagian tubuh lainnya. Kondisi seborrhea sering kali dialami oleh bayi baru lahir yang muncul di usia tiga minggu dan akan menghilang dengan sendirinya di usia 6-9 bulan. Penyebab terjadinya seborrhea belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa kondisi ini disebabkan oleh pengaruh hormon yang masih ada di dalam tubuh bayi.

Tanda gejala kondisi ini yaitu bercak seperti sisik atau kerak berwarna merah kekuningan di bagian kepala, alis, hidung, bibir dan terkadang bagian tubuh lainnya. Seborrhea tidak selamanya terjadi pada bayi baru lahir, akan tetapi kondisi ini dapat terjadi pula pada anak balita bahkan dewasa karena itu tidak semua bayi baru lahir akan mengalami hal ini.

Bayi atau anak yang beresiko mengalami seborrhea yaitu anak yang cenderung mengalami atopik dimana anak tersebut akan bereaksi menyimpang terhadap bahan-bahan yang bersifat umum. Pada umumnya anak-anak yang cenderung mengalami atopik terlahir dari orang tua yang memiliki alergi terhadap benda-benda tertentu.

Selain pengaruh hormon, kondisi seborrhea di pengaruhi oleh jamur yang menginfeksi kulit si kecil. Menurut seorang ahli dermatologi di UAB Amerika Serikat menjelaskan bahwa hasil penelitian yang dilakukannya menunjukan bahwa pada kondisi seborrhea terdapat sejenis jamur yang kerap menyerang anak-anak. Jamur tersebut disebut jamur T Tonsurans yang bisa mengakibatkan tinea capitis atau ringworn yang di picu oleh infeksi jamur di kulit.

Prevalensi kondisi seborrhea sekitar 2-5 % yang menyerang bayi di usia 3 bulan pertama kehidupan dan pada dewasa umur 30-60 tahun dan akan memuncak di usia 18-40 tahun. Berdasarkan hasil penelitian kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. (KMY)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here