Adakah Pengaruhnya Penis Disunat Terhadap Kesuburan?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Sunat atau dalam bahasa medis sering dikenal dengan nama sirkumsisi adalah tindakan yang dilakukan pada penis dengan memotong kulup yang menyelimuti glans atau kepala penis. Tindakan ini banyak dilakukan karena faktor budaya, agama dan juga faktor kebersihan.

Di Indonesia, sunat sudah membudaya dan selalu dilakukan oleh pria yang akan mendekati usia puber. Sementara itu di negara barat atau kawasan Eropa, sunat jarang dilakukan sehingga pria di sana tetap berkulup atau uncut hingga dewasa.

Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP), disunat bisa memberi manfaat kesehatan bagi pria. Ada beberapa hal yang bisa menjadi keuntungan dari khitan. Salah satunya ialah khitan dapat membuat pria menjadi lebih mudah dalam membersihkan dan mencuci bagian intim tersebut. Hal ini bisa menjadi jaminan kebersihan penis terus terjaga. Sementara pada pria yang tidak disunat, biasanya kebersihan menjadi hal yang  sulit dipastikan sebab ada kulit kulup yang menutupi.

Manfaat lain dari sunat adalah memudahkan sperma memancar dan melakukan pembuahan di dalam vagina. Lebih lanjut, sunat juga menurunkan risiko terkena penyakit menular seksual, seperti HIV yang hingga sekarang belum ada obatnya.

Kekurangan dari sunat adalah masalah sensitivitas saja. Kepala penis yang terbuka akan mulai mengeras permukaannya. Pengerasan ini tidak berpengaruh besar saat berhubungan badan karena pria tetap merasakan rangsangan yang maksimal.

Terbukti, sunat baik bagi kesehatan. Lantas, adakah pengaruhnya terhadap kesuburan? Sunat dan tidak sunat sebenarnya tidak mempengaruhi kesuburan secara langsung.

Pria yang tidak sunat masih bisa berhubungan seks dengan lancar dan mengalami ejakulasi. Saat sperma keluar di dalam vagina, pembuahan bisa terjadi dan kulup yang dimiliki tidak berpengaruh pada kesuburan pria.

Meski tidak ada pengaruh secara langsung, pria yang tidak sunat biasanya mengalami fimosis dan balantis. Fimosis adalah keadaan pada kulup yang tidak bisa ditarik ke belakang. Dampaknya, cairan ejakulasi tidak bisa keluar dan kemungkinan pembuahan semakin kecil.

Selanjutnya, balantis adalah pembengkakan pada kulup dan kepala penis. Kondisi ini menyebabkan penis terasa gatal, merah, sakit saat dipegang, dan keluarnya air manis jadi terhambat.

Jadi, meski sunat dapat memperbaiki masalah kulit penis, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa penis yang disunat akan meningkatkan kesuburan. Tidak disunat pun tidak secara langsung berdampak buruk pada kesuburan Anda.

Pasalnya, hal utama yang menentukan kesuburan seorang pria adalah produksi sperma yang berkualitas. Sperma yang berkualitas harus memenuhi tiga faktor, yakni jumlah, bentuk, dan gerakan yang lincah. Jika ada satu saja kelainan sperma dari ketiga faktor tersebut, maka risiko kemandulan dapat meningkat.

Secara umum, gaya hidup dan pola makan yang sehat adalah dua faktor yang berperan penting dalam menjaga kesehatan sperma dan kesuburan pria. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here