SehatFresh.com – Tingkat stres yang dialami oleh ibu hamil dapat berdampak buruk bagi kesehatan secara umum, seperti memengaruhi kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit baik yang menular maupun tidak. Stres yang dialami masa kehamilan juga dapat mempengaruhi kondisi fisik dan emosional bayi, ibunya serta keluarga keseluruhan.
Oleh karena itu, sebelum mengalami masa kehamilan sebaiknya anda menyiapkan diri baik secara fisik dan kesehatan mental. Stres yang terjadi pada masa kehamilan memang lumrah karena adanya perubahan hormon di dalam tubuhnya. Terkadang stres juga muncul berkaitan dengan kejadian tertentu, tetapi juga dapat dialami sebagai kegelisahan atau kecemasan yang terus menerus.
Pada kehamilan, kesehatan mental dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan berat badan bayi yang lebih rendah saat lahir. Kelahiran prematur dapat menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan bayi saat lahir. Kehamilan yang diharapkan akan membawa banyak kegembiraan dalam sebuah keluarga.
Namun, perlu anda ketahui bahwa ibu hamil memiliki banyak perubahan emosi seperti merasakan kegelisahan, ketidakberdayaan dan mudah tersinggung. Banyak kekhawatiran yang dirasakan seperti perkembangan janin atau urusan merawat anak setelah melahirkan. Beberapa faktor seperti percaya diri sang ibu, hubungan dengan pasangan, hubungan dengan mertua dan dukungan sosial yang didapatkan akan berhubungan dengan kecemasan dan depresi yang dialami ibu hamil.
Untuk menjaga kesehatan mental selama kehamilan, ibu hamil harus belajar untuk menghargai diri sendiri, berfikir positif, melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menjaga diri untuk terhindar stress serta tetap rileks. Ibu hamil juga dapat melakukan kelas hamil dan melakukan komunikasi dengan orang-orang disekitarnya untuk meningkatkan dukungan sosial, rasa percaya diri sehingga dapat mengurangi stressnya.
Ibu perlu menjaga kesehatan fisik dan mental sekaligus, karena keduanya saling berhubungan. Kesehatan fisik yang buruk dapat meningkatkan risiko terganggunya kesehatan mental. Begitu pula sebaliknya, kesehatan mental yang buruk dapat mengakibatkan menurunnya kesehatan fisik.
Pada masa kehamilan terjadi perubahan hormon yang dapat mempengaruhi kondisi emosional ibu hamil. Selain itu, pemikiran ibu hamil juga dapat mempengaruhi kondisi emosional. Stimulan yang berada diotak erat kaitannya dengan sistem endokrin yang memilki fungsi untuk melepaskan hormon.
Hormon ini berpengaruh bagi kesehatan mental. Oleh karena itu, pikiran dan perasaan kita dapat mempengaruhi hormon yang dilepaskan dari sistem endokrin yang kemudian memengaruhi sistem kerja organ tubuh kita. Akibat yang ditimbulkan dari perubahan hormon tersebut dapat berupa perubahan emosional, keluhan pusing dan depresi.