SehatFresh.com – Seseorang yang memasuki usia remaja memang terlihat menyenangkan, karena di masa itu Anda tidak perlu memikirkan pekerjaan, tagihan listrik dan lain sebagainya. Di masa remaja, Anda mungkin akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar di sekolah dan bermain bersama teman sebaya. Namun, tahukah Anda jika remaja justru sangat rentan mengalami depresi? Simak penjelasannya berikut ini.
Kehidupan sosial seperti hubungan keluarga, percintaan, pertemanan atau masalah tentang akademis di sekolah juga tidak jarang membuat remaja merasa tertekan. Bahkan, beberapa hal tersebut bisa menjadi sumber stres ringan bagi remaja. Dan apabila dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan terjadinya depresi.
Bagaimana cara mendeteksi remaja mengalami depresi?
Ketika remaja mengalami depresi, mereka akan kehilangan motivasi dan semangat dalam beraktivitas sehari-hari, bahkan terhadap hal-hal yang disukai. Seorang remaja yang mengalami depresi juga akan sering menyendiri, mengurung diri di kamar untuk menenangkan pikiran dan perasaan.
Biasanya remaja yang mengalami depresi akan kehilangan nafsu makan, kesulitan untuk berkonsentrasi, kesulitan tidur, menjadi apatis, merasa sedih, cemas, putus asa, dan cenderung akan melakukan hal-hal negatif, bahkan memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
Perasaan sedih, putus asa, kecewa merupakan hal wajar yang dialami oleh remaja, dan bukan berarti remaja yang menunjukkan tanda tersebut menderita depresi. Sehingga untuk membedakan antara perasaan depresi dan sedih, anda harus mengajak mereka berbicara, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah mereka mampu atau tidak dalam mengelola perasaan mereka.
Namun, apabila perasaan sedih tersebut sudah berlangsung lama atau mulai mengganggu kehidupan anak remaja anda, maka ajak dia pergi ke dokter untuk mengetahui keadaan psikologis anak remaja anda yang sebenarnya dan segera mendapat penanganan yang tepat.
Hal yang Harus Anda lakukan ketika anak remaja mengalami depresi
Pelajari tentang depresi. Langkah pertama, yaitu anda sebagai orang tua harus mempelajari depresi agar membantu Anda mengetahui tentang gejala atau tanda, pengobatan, serta perawatan untuk remaja yang mengalami depresi.
Perhatikan tanda atau peringatan. Setelah Anda mempelajari tentang gejala depresi, sebagai orang tua Anda harus lebih peka terhadap apa yang anak ramaja Anda tunjukkan kepada Anda, baik perasaan ataupun perilakunya. Mengetahui tanda atau gejala depresi lebih awal dapat mengurangi risiko terjadinya timbulnya depresi yang lebih buruk.
Komunikasi dengan anak. Anda dapat mengajak anak remaja anda untuk berkomunikasi untuk mengetahui apa yang sedang anak Anda rasakan dan fikirkan. Hal ini membuat anak Anda remaja anda merasa tidak sendirian dalam mengalami masa-masa sulitnya. Sehingga ia merasa ada seseorang yang membantu dirinya menghadapi masa-masa sulitnya.
Ikuti pengobatan dan lakukan perawatan secara teratur. Anda juga harus memastikan jika anak remaja Anda mengikuti pengobatan dan perawatan dari dokter, termasuk memastikan anak remaja Anda minum obat yang dianjurkan oleh dokter. (AGT)